Senin, 21 Juni 2010

Perkembangan e-Commerce

Perkembangan E-Commerce

E-Commerce termasuk salah satu istilah pada ” perdagangan elektronik’ yang berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan yang memanfaatkan transaksi komersial, misalnya mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian secara elektronik.

Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat yaitu “perdagangan web” (pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web). Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Sehingga Antara pada era 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

E-com, atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam dunia bisnis dan per-internet-an. Penggunaann sistem E-commerce, sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Misalnya bagi pihak konsumen, menggunakan E-Commerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui E-Commerce biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional.

Di Indonesia, sistem E-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Commerce yang sebenarnya. Sehingga sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara online.

Selain RisTI, tampaknya belum ada web lain yang menyelenggarakan E-commerce di Indonesia. Padahal, untuk membuat sistem E-commerce, investasi yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih luas dan biaya penyelenggaraan serta promosi pada E-commerce juga lebih kecil jika dibandingkan dengan biaya pada sitem toko konvensional.

Perkembangan teknologi informasi menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari dewasa ini. Dalam era yang disebut “information age” ini, media elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis, salah satu cara yang mulai dilirik adalah dengan menggunakan internet. Salah satu bentuk nyata bisnis yang memanfaatkan internet tersebut dinamakan e-commerce, yang merupakan perkembangan dari commerce dengan menggunakan media elektronik yaitu internet. Walaupun masih banyak para pelaku bisnis yang belum mengenal betul tentang internet tersebut tetapi karena desakan bisnis yang semakin mengarah ke media ini, banyak para pelaku bisnis mulai menggunakan ini. Bagi pebisnis yang belum benar-benar

mengerti akan menggunakan jasa outsourcing dalam aktifitas ini. Disini lain, pebisnis yang mulai mengerti atas manfaat dari e-commerce ini mulai membangun sebuah sistem untuk mengimplementasikan sistem ini dalam aktifitas perusahaannya.

Adapun keuntungan utama yang didapat dengan menggunakan teknologi ini adalah open platform yang tidak tergantung kepada satu vendor tertentu, sehingga sistem e-commerce tersebut dapat dikembangkan dengan cepat tanpa terikat dengan satu vendor tertentu. Walapun hingga saat ini belum ada defenisi baku dari e-commerce, beberapa mengatakan bahwa e-commerce adalah website yang digunakan untuk berdagang (semacam storefront), di lain pihak ada menghubungan e-commerce dengan EDI (electronik data interchange) dan seterusnya. Sebagai contoh, berikut ini adalah salah satu definisi dari e-commerce yang mendekati aktifitas dari e-commerce tersebut yang diambil dari sebuah buku Electronic Commerce, A Managerial Prespective (Turban, 2002): “E-commerce is an emerging concept that describes the process of buying, selling, or exchanging products, services, and information via computer networks, including internet.” Sehingga, jika kita lebih mendalami defenisi diatas, dapatlah dikatakan bahwa e-commerce dalam prespektif komunikasi merupakan aktifitas pengiriman atau penjualan produk, service dan informasi atau pembayaran melalui jaringan computer atau internet, sedangkan dalam prespektif proses bisnis adalah suatu sistem yang menggunakan teknologi informasi dalam mewujudkan otomisasi transaksi bisnis dan work flow, dalamperspektif service dikatakan bahwa e-commerce merupakan suatu cara bagi perusahaan, konsumen dan manajemen untuk memangkas biaya yang ada, selama hal itu tetap meningkatkan kualitas dari produk/service dan kecepatan dalam distribusinya sedangkan yang terakhir dalam prespektif online, e-commerce menyediakan kesempatan untuk membeli dan menjual produk/service dan informasi dengan menggunakan internet dan sarana pelayanan online lainnya.

Dengan melihat tujuan-tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas dari produk/service dan informasi serta mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut dapat ditekan sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Jenis-jenis E-Commerce Secara umum aktifitas dari e-commerce mencakup berbagai aktifitas mulai dari direct marketing, search jobs, online banking, banking, e-government, e-purchasing, B2B exchanges, ccommerce, m-commerce, auctions, travel, online publishing dan consumer services. Dalam aplikasinya e-commerce dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu business to business (B2B) dan business to customer (B2C). Dalam perkembangannya B2B lebih pesat dibandingkan B2C. Business to business dalam e-commerce umumnya menggunakan mekanisme EDI (electronic data interchange). Tetapi karena begitu banyaknya standarisasi yang ada, dalam pelaksanaannya menyulitkan antara pebisnis untuk saling berinteraksi sehingga berkembanglah dewasa ini yang dinamakan Extensible Markup Language (XML) yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). dalam XML ini tersimpan struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya yang berbentuk tags seperti HTML sehingga sangat efektif digunakan dalam system yang berbeda. Sehingga yang sebelumnya EDI menggunakan jaringan yang sering disebut VAN (value added network) dengan populernya jaringan internet mulai dikenal sebuah system yang disebut EDI over internet dan system lainnya yang sedang berkembang seperti electronic/internet procurement dan ERP (enterprise resource planning).

Secara umum adapun aktifitas dari B2B ini seperti trading partners dan pertukaran data (data exchange) yang dilakukan secara rutin antara pebisnis. Sedangkan dalam business to customer (B2C) umumnya menggunakan internet dengan berbagai model pendekatan seperti electronic shopping mall atau dengan konsep portal. Kedua-duanya menggunakan website sebagai basisnya. Aktifitas electronic shopping mall lebih ke mempromosikan produk dan service yang ada dengan dukungan online catalog dan sebagainya. Adapun contoh dari system ini seperti amazon (http://www.amazon.com) dan netmarket (http://www.netmarket.com). Sedangkan dalam konsep portal lebih ke pelayanan yang lebih kompleks dimana electronic shopping mall juga termasuk didalamnya, dengan tetap berbasis website, di dalam portal ini juga terdapat pelayanan lainnya seperti e-mail, online database, news dan sebagainya. Adapun contoh dari sistem ini seperti netscape home (http://home.netscape.com) dan yahoo(http://www.yahoo.com).

KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN DARI E-COMMERCE

Dalam implementasinya, keuntungan dari e-commerce tidak saja dirasakan oleh para pebisnis tetapi juga dapat dirasakan oleh konsumen, masyarakat luas dan pemerintah. Di bawah ini merupakan gambaran keuntungan dan kekurangan dari e-commerce yang dirangkum dalam tiga bagian, dalam prespektif produsen, konsumen serta masyarakat dan pemerintahan. Adapun keuntungan e-commerce pada produsen adalah:

- Memberikan kesempatan kepada produsen untuk meningkatkan pemasaran produk/servicenya secara global.

- Mengurangi penggunaan paper/kertas di berbagai aktifitas mulai dari tahapan desain, produksi, pengepakan, pengiriman, distribusi hingga marketing.

- Mengurangi waktu delay dari pengiriman dan penyimpanan karena antara sistem produksi, pengepakan, penyimpanan dan distribusi terkoneksi secara online.

- Membantu perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk/service yang sangat spesifik yang tidak dapat dipasarkan dalam bisnis secara fisik, karena keterbatasan konsumen, tempat dan biaya promosi yang tinggi.

- Mengurangi waktu dan biaya prosmosi dari produk/service yang dipasarkan karena tersedianya informasi secara menyeluruh di internet sepanjang waktu. Adapun keuntungan e-commerce pada konsumen adalah:

- Memberikan kesempatan konsumen yang berada di belahan dunia manapun untuk dapat menggunakan sebuah produk/service yang dihasilkan dari belahan dunia yang berbeda dan melakukan transaksi dan meraih informasi dari pihak pertama sepanjang tahun.

- Memberikan kesempatan konsumen untuk mendapatkan produk/service terbaik dari berbagai pilihan yang ada karena konsumen mendapat kesempatan untuk memilih berbagai jenis produk/service secara langsung.

- Memberikan kesempatan bagi konsumen yang terpisah tempat tinggalnya dari produsen untuk berinteraksi, berdiskusi dan bertukar pengalaman. Sehingga akan sangat menguntungkan produsen untuk meningkatkan kualitas produk/servicenya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Adapun keuntungan e-commerce pada masyarakat dan pemerintah adalah:

- Semakin banyak manusia yang bekerja dan beraktifitas di rumah dengan menggunakan internet berarti mengurangi perjalanan untuk bekerja, belanja dan aktifitas lainnya, sehingga mengurangi kemacetan jalan dan mereduksi polusi udara.

- Meningkatkan daya beli dan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan produksi/service yang terbaik karena perusahaan yang mengeluarkan produk/service dapat menjualnya lebih murah karena biaya produksi yang rendah.

- Mengurangi pengangguran karena masyarakat semakin bergairah untuk berbisnis karena cara kerja yang gampang dan tanpa modal yang besar.

- Meningkatkan daya kreatifitas masyarakat, berbagai jenis produk dapat dipasarkan dengan baik, sehingga akhirnya juga membantu pemerintah untuk menggairahkan perdagangan khususnya usaha kecil menengah. Secara umum, implementasi e-commerce dalam bisnis dapat meningkatkan kualitas dari produk/service serta menurunkan biaya produksi yang akhirnya akan menurunkan harga penjualan. Ketika konsumen dapat memilih produk/service yang terbaik baginya, produsen terus semakin berlomba meningkatkan kualitas dari produk/service yang ada dan terus mencari ide-ide baru yang disukai pasar serta berusaha mengurangi biaya produksi agar tetap mendapatkan harga produk/service yang terjangkau. Jika siklus ini berjalan dengan baik, tingkat produksi dan kualitas akan terus meningkat, ragam dari produk/service akan semakin banyak dan harga akan semakin terjangkau. Selain itu semakin menumbuhkan kreatifitas dan keberanian bagi pemula bisnis untuk memulai usahanya karena setiap orang dapat memulai bisnisnya walau sekecil apapun dan sebegitu spesial produk/service yang dihasilkan.

HAMBATAN DAN PELUANG

Pengimplementasian ecommerce di Indonesia masih harus menempuh jalan yang panjang dan berliku. Berbagai hambatan yang ada dalam pengimplementasiannya dapat berupa teknis dan non-teknis yang kesemua itu membutuhkan kerjasama yang utuh antara pemerintah, pengembang dari e-commerce, pebisnis dan para konsumen pemanfaatnya. Seperti produk-produk teknologi informasi lainnya seperti juga e-government, e-commerce masih membutuhkan waktu yang lama untuk dapat dikenal dan diterima di Indonesia. Berbagai hambatan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

- Dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah yang masih belum jelas ditambah dengan belum adanya kebijakankebijakan yang mendukung perkembangan dari e-commerce ini dikeluarkan, belum jelasnya deregulasi dari system teknologi informasi khususnya internet yang merupakan salah satu tulang punggung dari perkembangan e-commerce, perbaikan sistem pabeanan dan deregulasi dalam ekspor impor barang.

- Perkembangan infrastruktur yang lambat. Salah satu hambatan utama adalah masih kurangnya insfrastrukur yang ada dan belum merata kepelosok Indonesia. Dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk secara bertahap membangun infrastrukur yang baik dan terprogram sehingga secara bertahap, rakyat Indonesia mulai dapat dikenalkan dengan internet sebagai salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi dengan biaya yang murah dan terjangkau.

- Kurangnya sumber daya manusia. Kurangnya SDM Indonesia yang benar-benar menguasai sistem e-commerce ini secara menyeluruh, yang tidak saja menguasai secara teknis juga non-teknis seperti sistem perbankan, lalu lintas perdagangan hingga sistem hukum yang berlaku. Salah satu alasan yang cukup utama yaitu masih kurangnya ketersediaan informasi, mulai dari buku-buku referensi, jurnal, majalah/tabloid yang membahas tentang e-commerce juga sarana pendidikan, seminar, workshop hingga pusat-pusat pengembangan yang dibangun antara pemerintah, pusat-pusat pendidikan dan tenaga ahli di bidang e-commerce.

- Dukungan dari institusi finansial seperti bank dan asuransi. Belum banyaknya bank yang telah membangun system ’electronic banking’ nya dengan baik, selain itu perbankan Indonesia juga masih sulit untuk melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang lain, apalagi dalam jumlah nilai yang kecil serta belum adanya pihak ketiga sebagai penjamin transaksi secara online yang benar-benar berada di Indonesia.

- Perbaikan sistem perdagangan yang ada. Adanya keseriusan dari pemerintah untuk menderegulasi system perdagangan yang memberi kesempatan luas bagi berkembangnya UKM, sistem jaringan pengiriman yang baik dan aman, tidak adanya gangguan diperjalanan dan di institusi yang berhubungan dengannya seperti pelabuhan, pintu-pintu perbatasan dan international airport. Serta yang paling penting deregulasi di bidang ke pabeanan dan pajak yang mendukung sistem e-commerce ini berkembang. Kesemuanya itu bukanlah penghalang yang menjadi hambatan bagi perkembangan e-commerce di Indonesia, diharapkan sekali hambatan tersebut menjadi poin penting untuk mulai mengembangkan e-commerce di Indonesia. Sedangkan jika kita melihat peluang-peluang yang ada, kesemuanya itu tentunya diharapkan memberikan energi atau semangat khusus bagi semua pihak bahwa sebenarnya ecommerce dapat menjadi solusi baru bagi ketertinggalan kita disemua bidang selama ini, seperti:

- Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pangsa pasar yang masih dapat banyak digarap

- Kondisi geografis yang sangat mendukung berkembangnya e-commerce, dengan begitu banyaknya pulau-pulau yang tersebar diseluruh nusantara, e-commerce merupakan salah satu jalan terbaik untuk meningkatkan bisnis antar pulau

- Begitu banyaknya bahan alam yang dapat diolah menjadi produk-produk yang bagus dan istimewa

- Begitu banyaknya adat-istiadat dan budaya yang ada, merupakan sumber inspirasi bagi perkembangan usaha kerajinan yang dapat menjadi sumber perdagangan dan komoditi pariwisata jika dikelola dengan baik.


PENUTUP

Semua yang dijabarkan diatas tersebut merupakan gambaran dari e-commerce dan kemungkinannya sebagai alternatif sistem bisnis yang baru di indonesia. Dengan berbagai kendala utama yang masih harus dipecahkan bersama-sama bukan hanya diantara pemerintah, pelaksana dan praktisi e-commerce, pebisnis juga rakyat secara menyeluruh, karena dalam pelaksanaannya e-commerce jika telah didukung dengan prasarana dan sarana yang memadai dapat menjadi alternatif bagi sistem bisnis baru yang sangat sesuai dengan kondisi geografis dari Indonesia, jumlah penduduk Indonesia serta iklim bisnis Indonesia, selain itu e-commerce menjadi salah satu jalan untuk mengembangkan usaha-usaha kecil dan menengah dan menjadi salah satu jalan untuk mengurangi pengangguran yang ada karena sistem implementasinya yang sebenarnya cukup sederhana dan gampang. Semuanya jika tanpa usaha dan kerjasama dari berbagai pihak hanyalah perbuatan yang sia-sia, dengan tekad bersama kita terus mencari jalan untuk mewujudkan apa-apa yang diidam-idamkan oleh bangsa Indonesia selama ini yaitu semakin berkurangnya jumlah pengangguran yang ada, semakin berkembangnya usaha industri kecil dan menengah, meningkatnya pendapatkan dan taraf hidup rakyat serta naiknya tingkat kecerdasan bangsa Indonesia, walaupun e-commerce bukanlah sebuah solusi yang terbaik, diharapkan dengan pengimplementasian e-commerce dengan baik dan benar dapat membantu meringankan dan mengurangi problem serta beban berat yang selama ini yang telah kita hadapi.

E-Commerce - Perkembangan, Teknologi, Manfaat , Kekurangan dan Masa Depannya

Definisi E-commerce
-Proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua belah pihak melalui internet. (Commerce net )
-Suatu jenis mekanisme bisnis elektronik dengan fokus pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai media pertukaran barang atau jasa baik antar instansi atau individu dengan instansi (Net-Ready)

Karakteristik Utama E-Commerce:
1. Terjadinya transaksi antara dua belah pihak
2. Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi
3. Internet merupakan mediium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut.

E-commerce terbagi atas dua segmen yaitu
-Business to business e- commerce (perdagangan antar pelaku usaha)
-Business to consumer e-commerce (perdagangan antar pelaku usaha dengan konsumen

Perkembangan E-Commerce
Di Indonesia, fenomena e-commerce ini dikenal sejak tahun 1996 dengan munculmya situs http:// www.sanur.com sebagai toko buku on-line pertama
Generasi 1:
Internet sebagai media promosi perusahaan melalui situs web atau brosur elektronis.
Generasi 2:
Pengguna telah dapat melakukan pemesanan produk melalui internet (aplikasi E-Commerce). Namun deal-nya tetap membutuhkan manusia sebagai decision maker.Contoh: Bhinneka.com
Generasi 3:
Layanan informasi yang terintegrasi, secara otomatis tanpa intervensi manusia. Content juga bersifat personalized sesuai keinginan pengguna.
Informasi diakses menggunakan bermacam media, misalnya seluler (handphone).

Peluang & Solusi
E-Commerce merupakan peluang bagi para pengusaha khususnya pengusaha kecil dan menengah untuk menembus pasar global yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
Diperlukan upaya bersama untuk:
-Sosialisasi dan edukasi pasar E-Commerce Indonesia.
-Penyiapan infrastruktur fisik yang mendukung aplikasi E-Commerce.
-Penyiapan regulasi yang kondusif bagi E-Commerce.
-Peningkatan kualitas produk nasional agar dapat memenuhi standar internasional dalam menembus pasar global.

Alternatif Implementasi dan Teknologi E-Commerce
-Outsourcing (web developer)
-Pengembangan swadaya
Memanfaatkan Open Source Software khususnya untuk e-commerce
-Zen Cart (www.zen-cart.com),
-phpshop (www.phpshop.org)
-Virtue Mart ,Komponen Joomla. (www.virtuemart.net)
-Dan masih banyak lagi

Nilai Lebih E-Commerce

Jangkauan lebih luas (dunia). Tanpa batas-batas wilayah dan waktu.
-Penghematan sumber daya:
-Ruang untuk toko (fisik) dan SDM
-Availabilitas :Buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Tidak mengenal hari libur, dan hari besar
-Skalabilitas:Dapat diperluas atau diperbanyak item barang tanpa batasan.
-No Tax ??(belum jelas regulasi mengenai pajak )
-Konsumen memperoleh informasi yang beragam dan mendetail.
-Melalui internet konsumen dapat memperoleh aneka informasi barang dan jasa dari berbagai toko dalam berbagai variasi merek lengkap dengan spesifikasi harga, cara pembayaran, cara pengiriman
-Disintermediation adalah proses meniadakan calo dan pedagang perantara.
Kelemahan E-Commerce
-Isu security
-Pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas kekayaan intelektual, akses ilegal ke system informasi (hacking) perusakan web site sampai dengan pencurian data.
-Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan,
-Ketidaktepatan waktu pengiriman barang
-No cash payment.
-Indonesia belum memiliki perangkat hukum yang mengakomodasi perkembangan e-commerce.
-Masalah kultur, yaitu sebagian masyarakat kurang merasa puas bila tidak melihat langsung barang yang akan dibelinya.

Manfaat e-commerce

PERJANJIAN JUAL BELI MELALUI INTERNET

A. Latar Belakang

Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, telah menciptakan jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis yang baru di mana transaksi-transaksi bisnis makin banyak dilakukan secara elektronika. Sehubungan dengan perkembangan teknologi informasi tersebut memungkinkan setiap orang dengan mudah melakukan perbuatan hukum seperti misalnya melakukan jual-beli. Perkembangan internet memang cepat dan memberi pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan kita. Internet membantu kita sehingga dapat berinteraksi, berkomunikasi, bahkan melakukan perdagangan dengan orang dari segala penjuru dunia dengan murah, cepat dan mudah. beberapa tahun terakhir ini dengan begitu merebaknya media internet menyebabkan banyaknya perusahaan yang mulai mencoba menawarkan berbagai macam produknya dengan menggunakan media ini. Dan salah satu manfaat dari keberadaan internet adalah sebagai media promosi suatu produk. Suatu produk yang dionlinekan melalui internet dapat membawa keuntungan besar bagi pengusaha karena produknya di kenal di seluruh dunia.

Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat diakses melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi perdagangan yang sekarang di Indonesia telah mulai diperkenalkan melalui beberapa seminar dan telah mulai penggunaannya oleh beberapa perusahaan yaitu electronic commerce atau yang lebih dikenal dengan E-Commerce, yang merupakan bentuk perdagangan secara elektronik melalui media internet. E-Commerce pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli dengan menggunakan media internet. Jadi proses pemesanan barang dikomunikasikan melalui internet.

Kehadiran internet telah memberikan keyakinan akan pentingnya teknologi di dalam pencapaian tujuan finansial suatu perusahaan melalui modifikasi dan efisiensi proses bisnis yaitu dengan memanfaatkan E-Commerce. dan E-Commerce merupakan salah satu keunggulan baru dari internet yang kian digemari oleh banyak orang.

Keberadaan E-Commerce merupakan alternatif bisnis yang cukup menjanjikan untuk diterapkan pada saat ini, karena E-Commerce memberikan banyak kemudahan bagi kedua belah pihak, baik dari pihak penjual (merchant) maupun dari pihak pembeli (buyer) di dalam melakukan transaksi perdagangan, meskipun para pihak berada di dua benua berbeda sekalipun. Dengan E-Commerce setiap transaksi tidak memerlukan pertemuan dalam tahap negoisasi. Oleh karena itu jaringan internet ini dapat menembus batas geografis dan teritorial termasuk yurisdiksi hukumnya.

Penggunaan internet sebagai media perdagangan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh berbagai manfaat yang di dapat oleh perusahaan ataupun konsumen dengan melakukan transaksi melalui internet.

Manfaat dari digunakannya E-Commerce ini adalah dapat menekan biaya barang dan jasa, serta dapat meningkatkan kepuasan konsumen sepanjang yang menyangkut kecepatan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan harganya. Order cycle sebuah bisnis yang tadinya memakan waktu 30 hari, waktunya bisa dipercepat yakni bisa 5 hari saja. Proses yang cepat tentunya akan menigkatkan pendapatan.

Berbelanja atau melakukan transaksi perdagangan melalui internet sangat berbeda dengan berbelanja atau melakukan transaksi perdagangan di dunia nyata. Dengan E-Commerce memungkinkan kita bertransaksi dengan cepat dan biaya yang murah tanpa melalui proses yang berbelit-belit, di mana pihak pembeli (buyer) cukup mengakses internet ke website perusahaan yang mengiklankan produknya di internet, yang kemudian pihak pembeli (buyer) cukup mempelajari term of condition (ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan) pihak penjual.

Apabila term of conditions­­­nya telah disetujui dan dipenuhi oleh pihak pembeli maka langkah terakhir adalah dengan dilakukan pengeklikan tombol “SEND” oleh pihak pembeli yang menandakan suatu syarat persetujuan untuk perjanjian yang ditawarkan oleh pihak penjual. Seandainya pihak konsumen tidak setuju dengan term of condition yang ditawarkan oleh penjual, maka konsumen hanya tinggal membatalkan transaksi dalam jangka waktu tujuh hari. Setelah tombol “SEND” pada keyboard komputer ditekan konsumen hanya cukup menggesekkan kartu kredit sebagai tanda pembayaran atas barang yang di beli.

Pada transaksi E-Commerce ini, nomor kartu kredit yang diketik akan disandikan (encription), hal ini dilakukan untuk mencegah penggunaan yang tidak sah oleh pihak ketiga tanpa sepengetahuan konsumen. Tindakan hati-hati dari para pihak baik penjual maupun pembeli akan mengurangi terjadinya kecurangan yang dilakukan para pihak ketiga yang berusaha melakukan sabotase terhadap transaksi yang sedang berlangsung karena mudahnya sistem tersebut diakses orang.

E-Commerce di Indonesia masih belum dapat berkembang dengan pesat, meskipun pemerintah Indonesia telah menyadari akan pentingnya revolusi informasi tersebut. hal ini disebabkan bisnis E-Commerce sangat rentan terhadap krisi ekonomi yaitu karena perbedaan nilai mata uang. Lebih-lebih pangsa pasar yang ada masih kecil dibandingkan dengan populasi penduduk Indonesia. Dan kenyataan yang ada di Indonesia, ternyata E-Commerce tidak mampu membuat perubahan yang cukup besar. Terdapat beberapa faktor yang dapat dipercaya tidak mendukung perkembangan E-Commerce di Indonesia, dan terdapat enam kualifikasi utama yaitu

1. Infrastuktur

2. Kesadaran

3. Keamanan

4. Internet banking

5. Budaya atau kebiasaan

6. Penyedia E-Commerce

Keenam kualifikasi di atas akan dijelaskan dalam Bab II.

Selain keenam kualifikasi di atas ternyata masih ada lagi unsur yang menghambat perkembangan E-Commerce di Indonesia yaitu belum adanya peraturan-peraturan hukum yang mengatur tentang transaksi E-Commerce.

Dari sekian banyak permasalahan yang mungkin dihadapi atau akan dihadapi di media internet ini, belum ada satu peraturan pun yang dikeluarkan untuk mengaturnya, sedangkan kebutuhan bagi tersedianya media ini semakin meningkat dari hari ke hari, di mana semakin banyak orang sudah mulai melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan media internet. Untuk itu penulis mencoba mengenali permasalahan hukum di media internet dan membaginya menjadi beberapa masalah yang terbagi atas beberapa bab sesuai dengan permasalahannya.


B. Permasalahan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, dapat ditarik beberapa permasalahan yang berkaitan dengan sistem transaksi E-Commerce, yaitu :

1. Bilamana kesepakatan itu terjadi dalam transaksi jual beli melalui internet ?
2. Apakah transaksi jual beli yang menggunakan media internet ini telah memenuhi syarat sahnya suatu perjanjian menurut buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ?

Definisi E-COMMERCE

Berikut ini beberapa definisi mengenai electronic commerce yang mungkin dapat membuka gambaran lebih jauh mengenai apa yang dimaksud dengan electronic commerce.
“Pada saat Internet memberdayakan seluruh penduduk dan mendemokratisasikan kehidupan sosial (societies), itu juga akan mengubah paradigma ekonomi klasik. Model baru interaksi komersial berkembang sewaktu kalangan bisnis dan kustomer/pelanggan-pelanggannya berpartisipasi dalam suatu pasar elektronik dan mencapai manfaat bersama. GII (Global Information Infrastructur) secara potensial telah mengubah dengan cepat bidang komersil dan bidang-bidang lainnya dengan mengurangi biaya secara dramatis dan memberi suatu sarana baru untuk melakukan transaksi komersial. Internet bakal mengubah pemasaran retail secara revolusioner. Komersialisasi di Internet bakal mencapai 10 milyar dollar samapi akhir abad ini. ” (U.S. Executive Office of the President, 1997)
“Elektronic Commerce adalah transaksi komersial dari jasa dalam format elektronik” (Transatlantic Business Dialogue Electronic Commerce White Paper, 1997)
“Electronic Commerce merujuk secara umum kepada semua bentuk transaksi yang berkaitan dengan aktifitas komersial, baik organisasi maupun individual, yang berdasarkan pada pemrosesan dan transmisi data yang digitalisasikan, termasuk teks, suara, dan gambar” (OECD, 1997)
“Electronic Commerce berkaitan dengan melakukan bisnis secara elektronik. E-commerce didasarkan pada pemrosesan elektronik dan transmisi data, termasuk teks, bunyi dan video. E-commerce mencakup segala macam aktifitas termasuk perdagangan elektronik baik barang ataupun jasa, pengiriman secara online dari isi digital, transfer dana secara elektronik, electronic share trading, electronic bil of landing, commercial auctions, kolaborasi desain dan rekayasa, online sourcing, public procurement, direct consumer marketing, dan layanan purna jual. Termasuk juga produk (consumer good, peralatan medis) atau jasa (layanan informasi, keuangan dan hukum); aktivitas tradisional (kesehatan, pendidikan) dan aktivitas-aktivitas baru (virtual malls)” (European Commission, 1997)
“Electronic Commerce adalah melakukan aktifitas bisnis yang diarahkan pada pertukaran nilai melalui jaringan telekomunikasi.” (European Information Technology Observatory, 1997)
“..elektonik commerce, yang saat ini baru diterapkan secara terbatas pada beberapa perusahaan saja, adalah memasuki suatu era baru dimana beberapa orang yang tidak spesifik misalnya pelanggan umum terkait dalam suatu jaringan. Sebagai tambahan, isinya tidak hanya berupa transaksi data untuk menempatkan atau menerima order yang sederhana namun juga menyangkut kegiatan komersial umum seperti publikasi, iklan, negosiasi, kontrak dan fund settlements.” (Ministry of Int’l. Trade and Industry, Japan, 1996)
Dari berbagai definisi dan gambaran mengenai e-commerce di atas dapat dilihat adanya kesamaan pandangan tentang e-commerce yaitu berkaitan dengan infrastruktur, format, lingkup , bentuk transaksi dan representasi produk yang dikomersialisasikan. Namun, dari beberapa gambaran di atas, satu hal penting yang cuma disinggung oleh pernyataan Gedung Putih adalah yang berkaitan dengan sasaran dari e-commerce yaitu mengurangi biaya dan merupakan suatu sarana baru untuk melakukan aktivitas komersial.
Sumber:
en.wikipedia.org/wiki/Electronic_commerce

Pengertian E-Commerse versi 2

Pengertian E-Commerce

E-Commerce : Cara Baru Berbisnis di Internet
E-COMMERCE. Istilah yang satu ini tampaknya kian akrab di telinga masyarakatnya, khususnya mereka yang bergelut di dunia bisnis. Berbagai tulisan di media cetak maupun seminar dan diskusi digelar untuk mengupasnya. Namun, walaupun demikian, masih saja kita mendengar pertanyaan: "Apa sih E-Commerce itu?" Perkataan E-Commerce sudah begitu akrab tapi pengertiannya sendiri masih belum begitu jelas di sebagian kalangan.
E-Commerce seringkali didefinisikan sebagai jual beli barang dan jasa melalui medium elektronik, khususnya melalui internet. Salah satu contoh adalah penjualan produk secara online melalui internet seperti yang dilakukan webStore Kompas Cyber Media. Dalam bisnis ini, dukungan dan pelayanan terhadap konsumen menggunakan e-mail sebagai alat bantu, mengirimkan kontrak melalui mail dan sebagainya. Sebenarnya ada banyak definisi mengenai e-commerce. Tetapi yang pasti, setiap kali masyarakat berbicara tentang e-commerce, mereka biasanya memahaminya sebagai bisnis yang berhubungan dengan internet. E-commerce juga dikenal sebagai e-bisnis, e-tailing (untuk penjualan ritel).
Jejak Sejarah E-Commerce
Pada awalnya, internet merupakan koperasi komputer yang tidak dimiliki siapapun. Internet lahir pada tahun 1969 ketika sebuah kelompok peneliti di Departemen Pertahanan Amerika berhubungan dengan empat komputer di UCLA, Stanford Research Institute, Universitas Utah, dan Universitas California di Santa Barbara. Hubungan ini dilakukan untuk menciptakan sebuah jaringan untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain mengenai proyek-proyek pemerintah. Jaringan ini dikenal dengan istilah ARPAnet--ARPA merupakan singkatan dari Advanced Research Project Agency yang merupakan bagian dari Departemen Keamanan AS.
Tiga tahun kemudian, lebih dari lima puluh universitas dan agensi-agensi militer telah terhubung bersama-sama dalam jaringan (network), dan jaringan komputer yang lain mulai muncul di sekitar negara bagian (country) dan dunia. Seiring dengan perkembangan ARPAnet, yang diikuti pula dengan kerjasama jaringan antara militer dan kaum pendidik, dan eksperimen NASA mengenai jaringan komputer, jaringan ini mulai terhubungkan satu dengan yang lain (interconnected) -- inilah awal mula dipakai istilah "Internet".
Dalam waktu bersamaan, infrastruktur internet terus berkembang. Pada pertengahan tahun 1980-an, National Science Foundation (NSF) membangun jaringan yang memiliki kecepatan tinggi, line yang berusia panjang, dan terhubungkan dengan pusat komputer di seluruh Amerika Serikat. NSFnet menggantikan jaringan ARPAnet. NSFnet kemudian bekerjasama dengan jaringan lain yang terdapat di lusinan universitas, laboratorium penelitian dan perusahaan-perusahaan teknologi tinggi.
Untuk beberapa tahun, lalu lintas komersial terlarang di internet. Barulah pada tahun 1991, pemerintah federal memperbolehkannya dengan membentuk Commercial Internet Exchange (CIX).
Sekarang, jutaan konsumen telah mengakses internet. Internet dengan cepat menjadi pusat perbelanjaan, sebuah cybermall yang praktis. Hari ini, buku, butik, games, permata, tiket konser, pizza, atau lobster sekalipun telah ditawarkan oleh toko-toko di internet dengan harapan puluhan juta pembeli pontesial siap membeli produk yang ditawarkan.
Diposting oleh Helo MOto di 20:34
0 komentar:

Pengertian E-Commerce
Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang
dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba
dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk
transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan
menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan
perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, “e-commerce is a part
of e-business”.
Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya difokuskan dalam
hal penggunaan media internet. Pasalnya, penggunaan internetlah yang saat ini paling populer
digunakan oleh banyak orang, selain merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai hal yang
sedang ‘booming’. Perlu digarisbawahi, dengan adanya perkembangan teknologi di masa
mendatang, terbuka kemungkinan adanya penggunaan media jaringan lain selain internet dalam e-
commerce. Jadi pemikiran kita jangan hanya terpaku pada penggunaan media internet belaka.
“E-Commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan barang atau jasa (trade of goods and services) dengan menggunakan media elektronik.

Electronic Commerce (E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet[3, 13].
Sementara itu Kalakota dan Whinston mendefinisikan E-Commerce dari beberapa perspektif, yaitu[13]:
1) dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman informasi, produk/jasa, atau pembayaran melalui jaringan telepon, atau jalur komunikasi lainnya;
2) dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis dan work flow;
3) dari perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang; dan
4) dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online lainnya.
Selanjutnya Yuan Gao dalam Encyclopedia of Information Science and Technology (2005), menyatakan E-Commerce adalah penggunaan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi bisnis dan transksaksi komersial. Kemudian di website E-Commerce Net, E-Commerce didefinisikan sebagai kegiatan menjual barang dagangan dan/atau jasa melalui internet. Seluruh komponen yang terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service, produk yang tersedia, cara pembayaran, jaminan atas produk yang dijual, cara promosi dan sebagainya.
Seluruh definisi yang dijelaskan di atas pada dasarnya memiliki kesamaan yang mencakup komponen transaksi (pembeli, penjual, barang, jasa dan informasi), subyek dan obyek yang terlibat, serta media yang digunakan (dalam hal ini adalah internet).
Perkembangan teknologi informasi terutama internet, merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh dunia. Dengan menghubungkan jaringan komputer perusahaan dengan internet, perusahaan dapat menjalin hubungan bisnis dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan e-commerce, sehingga istilah E-Commerce pun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di internet.
Pertukaran informasi dalam E-Commerce dilakukan dalam format dijital sehingga kebutuhan akan pengiriman data dalam bentuk cetak dapat dihilangkan. Dengan menggunakan sistem komputer yang saling terhubung melalui jaringan telekomunikasi, transaksi bisnis dapat dilakukan secara otomatis dan dalam waktu yang singkat. Akibatnya informasi yang dibutuhkan untuk keperluan transaksi bisnis tersedia pada saat diperlukan. Dengan melakukan bisnis secara elektronik, perusahaan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan pengiriman informasi. Proses transaksi yang berlangsung secara cepat juga mengakibatkan meningkatnya produktifitas perusahaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi, E-Commerce dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. Penggunaan E-Commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam bersaing.
A. Definisi E-Commerce.
E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapatmelakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan) .
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit. dimana e-commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya: melalui transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit Sedangkan, E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. area bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet. dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. cara pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold dan sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online.
Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang dijual secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak penjual atau pemilik website yang dilakukan melalui email.
Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet Explorer dan Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.
Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
3. Secar otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.
Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui E-Commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah.
2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya.
3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer elektronik/pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.
4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.

B. Contoh E-Commerce.
Banyak sekali yang dapat kita lakukan melalui E-Commerce yaitu :
1. Pembelian buku melalui online.
2. Pembelian elektronik melalui online.
3. Pembelian kendaraan melalui online.
4. Pembelian pakaian melalui online, dll.

C. Dampak Positif dan Negatif E-Commerce.
Didalam dunia E-Commerce pasti terdapat dampak positif dan negativenya.
Dampak positifnya, yaitu :
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Dampak negativenya, yaitu :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
Contoh Perusahaan
Di tengah persaingan bisnis dalam era gobalisasi saat ini, setiap perusahaan harus memiliki strategi agar dapat survive dan memenangi pesaingan. Tapi strategi yang bagaimana dan seperti apa?
Melihat kiprah perusahaan besar seperti Google, Microsoft, Samsung Group, Toyota dan Unilever di kancah global, rasanya setiap orang tidak meragukan lagi keberhasilan strategi yang mereka terapkan. Percaya atau tidak, perusahaan-perusahaan ini memulai keberhasilan mereka dengan memfokuskan strategi bukan hanya ke hal-hal yang bersifat pencapaian target dan revenue semata, tetapi membangun perusahaan berbasis pengetahuan atau knowledge based enterprise.
Bagi perusahaan yang sudah menjalankan konsep knowledge based enterprise ini, pengetahuan menjadi sumber daya yang paling penting dan strategis bagi perusahaan. Organisasi perusahaan harus selalu mencari cara untuk mengelola pengetahuan yang terdapat pada diri masing-masing individu anggotanya untuk menghasilkan produk, jasa maupun solusi yang berkualitas dan bersaing.
Perusahaan-perusahaan di atas merupakan contoh perusahaan yang mampu menciptakan pengetahuan dan mengintegrasikannya dalam proses bisnis sehari-hari. Dengan berbasis pengetahuan, mereka mampu menciptakan intellectual capital melalui transformasi pengetahuan individu maupun organsasi menjadi produk, jasa dan solusi berkelas dunia.
Setidaknya pengakuan terhadap kesuksesan perusahaan-perusahaan di atas dalam menjadi knowledge based enterprise terkemuka di dunia telah dilegitimasi dengan prestasi mereka saat dinobatkan sebagai pemenang 2006 Global Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study. Studi ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar komitmen dan kematangan perusahaan-perusahaan di dunia yang telah knowledge-driven.
Studi yang berlangsung setiap tahun sejak 1998 ini dilakukan oleh Teleos, sebuah badan penelitian mandiri di bidang knowledge management dan intellectual capital di Inggris yang bekerjasama dengan The KNOW Network, sebuah komunitas organisasi seluruh dunia berbasis internet yang berdedikasi menggapai kinerja superior melalui benchmarking, networking dan best practice knowledge sharing. Benchmarking ini dilakukan dengan bercermin pada pemenang the Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE).
Ajang ini juga diselenggarakan di tingkat regional seperti Asia, Eropa dan Amerika Utara. Pemenang-pemenang tingkat regional ini nantinya akan bersaing dalam tingkat global. Indonesia sendiri cukup beruntung karena telah mengadakan Indonesian Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study sejak tahun 2005. Di dalam negeri, ajang ini diselenggarakan oleh Dunamis Organization Services yang didukung Asian Productivity Organization yang berbasis di Tokyo dan Teleos sendiri sebagai penyelenggara Global MAKE Study.
Saat ditemui HC beberapa waktu lalu, Andiral Purnomo selaku Chairman 2007 Indonesian KM Conference & Workshop sekaligus Associate Partner Dunamis Organization Services mengatakan bahwa diselenggarakannya MAKE Study di Indonesia secara langsung dapat membuat perusahaan-perusahaan Indonesia dikenal di tingkat internasional.
"Pihak Teleos selaku penyelenggara Global MAKE Study memberikan wildcard, tiga pemenang teratas otomatis menjadi finalis di tingkat Asia. Coba dibayangkan, untuk menjadi finalis minimal harus direkomendasikan oleh 10% panelis di Asia yang berjumlah paling sedikit 500 orang. Berarti kan minimal ada 50 pimpinan perusahaan Asia. Bisa jadi kalau kita ikuti jalur resmi tidak ada satu pun perusahaan Indonesia yang bisa masuk ke final apalagi menjadi winner".
Sebagai contoh adalah PT Unilever Indonesia Tbk yang selama dua tahun berturut-turut sejak 2005 menjadi wakil Indonesia yang mampu menjadi pemenang di tingkat Asia bersanding sejajar dengan perusahaan-perusahaan besar seperti LG Electronics, Samsung SDS, Samsung Advanced Institute of Technology, POSCO (Korea Selatan), Canon, Sony, Honda Motor, Nissan Motor, Toyota Motor Corporatin (Jepang), Infosys Technologies, Satyam Computer Sevices, Tata Consultancy Services, Tata Steel, Wipro Technologies (India) dan BHP Biliton (Austarlia).
Menuju Knowledge Based Country
Kesadaran perusahaan-perusahaan di Indonesia saat ini terhadap penerapan knowledge management menurut Andiral sudah cukup tinggi meskipun masih ada yang baru sebatas tahu arti penting knowledge enterprise namun belum tahu apa knowledge enterprise sebenarnya. Ia melihat ada karakteristik yang menonjol dari perusahaan yang telah menerapkan konsep knowledge enterprise. "Karakteristik yang menonjol dalam knowledge enterprise tercermin dari kriteria, pertama, budaya mereka berbasis pengetahuan. Kedua, mengembangkan knowledge worker melalui leadership", ujar Andiral.
Menurutnya lagi, ini berarti organisasi-organisasi knowledge enterprise memiliki ciri-ciri antara lain sudah menganggap karyawan bukan sekedar human resource tetapi sebagai human capital. Karyawan benar-benar sudah menjadi real asset, bukan lagi alat produksi. "Jadi perusahaan yang benar-benar sudah memiliki kesadaran tinggi bahwa karyawan benar-benar harus dimanusiakan dan diakui sebagai manusia yang utuh".
Bila di Indonesia keadaannya seperti itu, maka lain lagi dengan kondisi di tingkat global. Perusahaan-perusahaan di negara yang sudah menjelma menjadi knowledge based country sudah menyadari bahwa knowledge merupakan bagian dari competitive advantage. "Oleh karena itu mereka benar-benar menjabarkan knowledge management dalam satu strategi yang jelas terlepas dari business strategy. Karena mereka menyadari bahwa di era sekarang kunci persaingan adalah kemampuan mengelola pengetahuan manusia yang outputnya adalah kemampuan pembelajaran," Andiral menjelaskan.
Selain itu dengan adanya MAKE Study, ia berharap Indonesia dapat bertransformasi menjadi knowledge based country dan masyarakatnya dapat menjadi knowledge based society. Karena di tengah persaingan yang ketat, negara yang berbasis pengetahuan yang mendorong inovasi akan mampu membantu pertumbuhan bisnis yang baik. Ia mencontohkan negara seperti Finlandia yang memiliki lembaga-lembaga pemerintahaan yang mendukung dan mendrive organisasi dan perusahaan berbasis pengetahuan.
Dengan sendirinya, environment bisnis seperti ini akan memudahkan perusahaan dan organisasi dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis mereka. Hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena perusahaanperusahaan akan mampu menjadi perusahaan yang unggul, kompetitif dan otomatis dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Untuk menuju knowledge based country, pemerintah selaku pemegang kebijakan memegang kunci perubahan tersebut. Yang pertama kali harus dilakukan tentu saja memperbaiki dunia pendidikan. Sebab pembelajaran tidak bisa terlepas dari konsep knowledge itu sendiri. Jadi, siapkah kita?

*sumber : http://purnax-4shared.blogspot.com/2009/06/pengertian-e-commerce.html

Pengertian E-Commerce

E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.

E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.

E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:

1. Menyediakan harga kompetitif
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan

Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:

* E-mail dan Messaging
* Content Management Systems
* Dokumen, spreadsheet, database
* Akunting dan sistem keuangan
* Informasi pengiriman dan pemesanan
* Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
* Sistem pembayaran domestik dan internasional
* Newsgroup
* On-line Shopping
* Conferencing
* Online Banking

Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal. Untuk di Indonesia, bisa dilihat tradeworld.com, bhineka.com, fastncheap.com, dll.

*sumber : http://www.baliorange.web.id/pengertian-ecommerce/

Sabtu, 10 Januari 2009

Jaringan Privat Virtual Dinamis: Sebuah Jawaban Keamanan untuk Intranet Bisnis

Tantangan : Kepercayaan dalam suatu keterbukaan, Mengubah Lingkungan.
Harapan pada Intranet
Intranet menjadi sebuah komponen penting dalam sistem informasi perusahaan saat ini. Sebuah intranet adalah sebuah jaringan internal pada perusahaan yang menggunakan teknologi internet untuk komunikasi dan pembagian informasi.
Dalam rangka mengakomodasi grup-grup pengguna baru, yang berubah, dan yang meluas dan menyediakan pengguna-pengguna ini, informasi dalam berbagai cara , intranet dapat memberikan beberapa keuntungan, termasuk fleksibilitas, interoperabilitas, mudah digunakan, dan extendibility. Secara khusus, mereka sebaiknya menjadi terbuka dan berbasis standar (standard-based), sehingga informasi dapat dibaca oleh pengguna yang berbeda dengan aplikasi yang berbeda pada platform yang berbeda.
Meskipun demikian, keuntungan-keuntungan yang diharapkan dari intranet menuju pada sebuah tantangan penting untuk bisnis menggunakan teknologi ini : bagaimana mengembangkan dan menjaga kepercayaan dalam sebuah lingkungan yang telah didesain untuk akses informasi bebas dan terbuka. Internet tidak didesain dengan keamanan bisnis. Internet dahulu didesain oleh perguruan-perguruan tinggi sebagai sebuah jaringan terbuka dimana pengguna dapat akses, berbagi, dan menambah informasi semudah mungkin. Sebuah cara harus ditemukan untuk mengamankan sebuah intranet untuk bisnis tanpa melanggar sifat-sifat yang telah ada pada intranet. Sesungguhnya sebuah jawaban ideal harus menyediakan tidak saja tingkat keamanan tertinggi tetapi juga keamanan yang sedemikian rupa sehingga pengguna dapat dengan mudah meng-akses, mengubah, dan berbagi lebih banyak informasi, tidak lupa, dibawah kondisi-kondisi yang secara hati-hati dikendalikan dan dipelihara.
Kebutuhan-kebutuhan Keamanan.
Dalam tantangan kepercayaan dalam sebuah lingkungan terbuka, berubah, kita akan menyelidiki kebutuhan-kebutuhan keamanan terlebih dahulu. Keamanan untuk sebuah intranet berdasarkan pada beberapa komponen hardware dan software. Teknologi dan mekanisme khusus akan bervariasi, tetapi apa yang disebut keamanan "kekuatan industri" harus selalu memenuhi lima kebutuhan dasar :
• Kerahasiaan, dengan kemampuan scramble atau encrypt pesan sepanjang jaringan yang tidak aman
• Kendali akses, menentukan siapa yang diberikan akses ke sebuah sistem atau jaringan, sebagaimana informasi apa dan seberapa banyak seseorang dapat menerima
• Authentication, yaitu menguji identitas dari dua perusahaan yang mengadakan transaksi
• Integritas, menjamin bahwa file atau pesan tidak berubah dalam perjalanan
• Non-repudiation, yaitu mencegah dua perusahaan dari menyangkal bahwa mereka telah mengirim atau menerima sebuah file
Mengakomodasi Perubahan.
Sepanjang dengan keamanan "industrial-strength", sebuah intranet juga harus dapat mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan informasi yang berubah termasuk banyak grup pengguna yang tersusun dalam banyak cara pada sebuah basis dinamis. Grup-grup pengguna mungkn termasuk pekerja-pekerja menurut departemen, jabatan, atau lokasi. Grup-grup pengguna lainnya mungkin termasuk anggota beberapa grup pada saat yang sama. Pada waktu yang sama keanggotaan dalam tiap grup berubah secara konstan sebagaimana anggota masuk atau keluar dari grup.
Sebagai tambahan, sebuah intranet harus mengakomodasi informasi dengan bentuk-bentuk berbeda, apakah halaman web, file, atau form lain. Terakhir, sebuah intranet harus mengakomodasi teknologi yang berubah dan sistem informasi kompleks yang bertambah.
Solusi : Sebuah VPN (Virtual Private Network) Dinamis.
Untuk memenuhi tantangan mengembangkan dan memelihara kepercayaan dalam sebuah lingkungan yang berubah dan terbuka, TradeWave percaya bahwa strategi terbaik adalah mengimplementasikan sesuatu yang disebut Jaringan Private Virtual Dinamis (Dynamic VPN).
Secara umum, setiap VPN adalah sebuah proses dimana jaringan umum (public network / internet) diamankan untuk mengfungsikannya sebagaimana private network. Sebuah VPN tidak didefinisikan oleh rangkaian khusus atau rute. Yaitu didefinisikan oleh mekanisme keamanan dan prosedur-prosedur yang hanya mengizinkan pengguna-pengguna yang ditunjuk akses ke VPN dan informasi yang mengalir melaluinya.
VPN bukanlah hal baru. Yang membuat VPN dari TradeWave sesuai untuk keamanan intranet adalah kemampuan dinamisnya. Dengan dinamis, berkemampuan untuk mengakomodasi lingkungan bisnis yang terbuka dan berubah. Kemampuan ini didasarkan pada arsitektur yang unik dan set dari sifat yang terdapat pada TradeVPI, yang merupakan solusi VPN TradeWave.
Kemampuan VPN Dinamis.
TradeVPI adalah sebuah himpunan aplikasi-aplikasi dan servis-servis yang berhubungan. TradeVPI memungkinkan sebuah bisnis menghasilkan dan mengeluarkan sebuah solusi VPN dinamis dengan kemampuan sebagai berikut :
• Menyediakan keamanan "industrial-strength"
• Mengakomodasi komunitas pengguna yang berubah secara dinamis
• Menyediakan kemampuan pertukaran informasi dalam berbagai bentuk form (web, file, dll)
• Mengakomodasi pengguna yang berbeda dengan berbagai macam browser, aplikasi, sistem operasi, dll
• Memungkinkan pengguna masuk ke dalam grup atau administrator memasukkan identitas dalam sebuah cara yang dikendalikan tetapi mudah
• Memelihara integritas sepanjang waktu, tanpa memperhatikan pergantian administrasi, perubahan teknologi, atau peningkatan kompleksitas sistem informasi perusahaan
Imbalan : Menggunakan Intranet untuk Bisnis
Sebuah VPN dinamis berbasis TradeVPI menawarkan bisnis, kemampuan penggunaan intranet dan teknologi internet dengan jaminan bahwa komunikasi dan transaksi akan diamankan oleh tingkat keamanan tertinggi.
Pada waktu yang sama, VPN dinamis memungkinkan bisnis mengembangkan akses informasi dan komunikasi dalam suatu cara yang dikontrol juga fleksibel. Dibandingkan dengan yang didesain terutama untuk mengunci (lock out) pengguna tertentu dengan skema keamanan terbatas atau tak fleksibel, VPN dinamis didesain untuk menyediakan tingkat tertinggi kebebasan dalam sebuah lingkungan yang aman. Sebagai contoh, sebagian besar pengguna dapat melakukan pekerjaan yang besar dengan range informasi yang besar. Karena informasi sekarang dapat tersedia dalam bentuk yang dinamis dan baik, sebuah file, data, atau dokumen perusahaan yang harus dikunci di waktu lampau, sekarang dapat diakses dalam seluruh atau sebagian oleh grup-grup pengguna yang dipilih dalam cara-cara yang ditentukan dengan tepat.
Hasilnya, VPN dinamis adalah intranet. Yang menggunakan intranet untuk menyediakan lebih banyak resource dan servis daripada sebaliknya, dengan demikian memungkinkan bisnis membuat lebih banyak penggunaan resource informasinya
Berbicara dalam istilah bisnis, sebuah perusahaan mengimplementasi sebuah VPN dinamis dengan alasan yang sama jika mengimplementasi sebuah intranet dalam tempat pertama : fleksibel, interoperability, extendibility, mudah digunakan, dll. Sebuah VPN dinamis secara sederhana memungkinkan sebuah perusahaan menerima keuntungan intranet menjadi tingkat penuh dan sesuai. Sebaliknya, tanpa sebuah VPN dinamis, sebuah perusahaan akan tak dapat menerima keuntungan penuh dari teknologi intranet atau tak dapat menerima suatu balik modal yang sesuai dalam teknologi ini.
Metoda dan Mekanisme Keamanan
Beberapa elemen dasar dari sistem jaringan yang aman
Standard dan Mekanisme Enkripsi
Memastikan kerahasiaan pesan, enkripsi dapat ditawarkan dalam dua format yang berbeda yaitu : kunci pribadi (private key) dan kunci umum (public key). Enkripsi private-key atau symmetric-key berbasis pada sebuah kunci (atau algoritma) yang dibagi dalam dua bagian. Kunci yang sama melakukan enkrip dan dekrip pesan. Kerberos dan standar enkripsi data (DES) adalah teknologi kunci pribadi tradisional. Sebuah mekanisme private-key adalah sebuah metoda enkripsi yang telah tebukti, relatif sederhana. Masalah utama adalah dalam pembagian key : bagaimana sebuah kunci digunakan untuk keamanan dipancarkan melalui jaringan yang tidak diamankan. Kesulitan antara lain terletak pada pembangkitan, penyimpanan, dan pemancaran kunci-kunci (disebut key-management) dapat membatasi sistem private-key, khususnya melalui internet.
Pada tahun 1976, dua orang ilmuwan komputer, Whitfield Diffie dan Martin Hellman, mengembangkan sebuah teori enkripsi public-key yang menawarkan solusi masalah bagaimana mentransfer private-key. Kemudian RSA Data Security Inc., membuat sebuah algoritma yang membuat kriptografi public-key dapat dilakukan secara komersial.
Gambar 1. Enkripsi Public-Key
Sebagaimana terlihat pada gambar 1, dalam sebuah solusi public-key seperti EntrustÔ dari Entrust Technologies, terdapat dua kunci (key) - sebuah private-key dan sebuah public-key yang diumumkan secara luas. Sebagai tambahan, sebuah one-time symmetric-key dibangkitkan untuk tiap transaksi. Untuk mengirim sebuah pesan pengirim, Alicia, meng-enkrip terlebih dahulu pesannya dengan menggunakan one-time symmetric-key. Kunci ini kemudian dienkripsi, menggunakan public-key dari penerima, Alex. Perlu diperhatikan bahwa sesuatu yang dienkripsi dengan public-key hanya dapat dibuka (didekrip) dengan menggunakan private-key si penerima. Ini berarti bahwa symmetric-key (yang karena itu pesan dienkrip) sekarang aman untuk transmisi lewat internet atau intranet. Ketika pesan tiba, Alex men-dekrip one-time symmetric-key dengan mennggunakan private-key kepunyaannya. Kemudian, menggunakan symmetric-key, ia men-dekrip pesan.
Keuntungan utama yang ditawarkan oleh teknologi public-key adalah bertambahnya keamanan. Walaupun lebih lambat daripada beberapa sistem private-key, enkripsi public-key secara umum lebih cocok untuk intranet untuk tiga alasan :
1. Lebih scalable untuk sistem yang sangat besar dengan 10 juta pengguna
2. Mempunyai alat authentication yang lebih fleksibel
3. Dapat mendukung tanda tangan digital
Teknologi public-key juga memungkinkan pelaksanaan non-repudiation untuk mengecek pengiriman atau penerimaan dari sebuah transaksi yang diberikan.
Sertifikat-sertifikat, Tanda Tangan Digital, dan Authentication
Dalam setiap transaksi bisnis, kedua pihak memerlukan jaminan identitas masing-masing. Kadang-kadang, authentication semudah menyediakan sebuah password. Dalam sebuah intranet, authentication dapat dilakukan dengan berbagai cara, menggunakan teknologi enkripsi yang juga digunakan untuk authentication. Teknologi ini termasuk Mekanisme Public-key Sederhana ( Simple Public-key Mechanism / SPKM) yang dikembangkan Entrust Technologies, S-HTTP (Secure Hyper Text Transport Protocol) yang dikembangkan Enterprise Integration Technologies, dan SSL (Secure Sockets Layer) yang dikembangkan Netscape Communication Corporation. Tiap protokol authentication ini menggunakan algoritma RSA.
Authentication memerlukan, diantara yang lain, sebuah tanda tangan digital. Proses dimulai dengan summary matematis yang disebut "hash" yang berlaku sebagi "sidik jari" pesan. Isi pesan tak dapat diubah tanpa mengubah code hash. Kode hash ini kemudian di-enkrip dengan private-key si pengirim dan dilampirkan pada pesan tersebut. Ketika pesan telah dterima, kode hash yang dilampirkan dibandingkan dengan kode hash yang lain atau dikalkulasi summary oleh si penerima. Jika cocok, kemudian si penerima tahu bahwa pesan tidak berubah dan integritasnya tidak berubah. Si penerima juga tahu bahwa pesan datang dari si pengirim, karena hanya si pengirim yang mempunyai private-key yang meng-enkripsi koda hash.
DSS (Digital Signal Standard) adalah sebuah standar pemerintah AS yang menyediakan jaminan integritas data dan authentication asli data. DSS juga melayani sebagaimana sebuah tanda tangan yang terikat secara legal untuk transaksi elektronik.
Kunci-kunci untuk tanda tangan digital telah di-file-kan dalam sebuah direktori public-key, terbuat dari "sertifikat-sertifikat" untuk setiap pengguna. Sertifikat-sertifikat ini seperti kartu-kartu tanda tangan dalam sebuah bank dan digunakan untuk mengecek identitas-identitas. Sebuah CA (Certification Authority) yang dipercaya, mengatur dan mendistrubusikan sertifikat-sertifikat ini, sebagai tambahan dalam untuk mendistribusikan kunci-kunci elektronik.
Daftar-daftar Kendali Akses
Acces-Control-Lists menentukan siapa yang diberikan akses ke sistem atau jaringan komputer lokal atau remote, dan juga informasi apa saja dan berapa banyak seseorang dapat menerima. Sumber-sumber informasi yang berhubungan dalam jaringan dapat diorganisasikan dalam sebuah bentuk hierarki, dan Access-Control-Lists dapat juga menetapkan akses utuk pengguna-pengguna tertentu dan grup-grup pengguna tertentu.
Sebagai tambahan, mekanisme-mekanisme kendali akses dapat didistribusikan pada jaringan. Mekanisme-mekanisme tidak harus teletak pada host yang sama sebagaimana website. Ini berarti para administrator secara fisik dapat menjalankan servis-servis kendali akses pada sebuah host yang terpisah, memungkinkan banyak website menggunakan mekanisme-mekanisme kendali akses yang sama.
Threats and Control Points (Poin-poin Kendali dan Ancaman
Sekarang kita melihat beberapa elemen dasar pada keamanan jaringan. Kita melihat masalah-masalah dalam memelihara keamanan ini. Sebuah konsep kunci (key) dalam keamanan jaringan yang baik adalah gagasan dari sebuah poin kendali (control point). Sebuah poin kendali adalah suatu alat atau proses yang didesain untuk mengatasi sebuah ancaman khusus (specific threat); yang bekerja sebagaimana sebuah counter measure melawan sebuah ancaman yang ada / khusus. Sebagai contoh, sebuah kunci pintu adalah sebuah poin kendali yang dimaksudkan untuk menghalangi orang-orang yang tidak diinginkan masuk. Sebagian besar sistem keamanan berisi banyak poin kendali yang bekerja sama untuk membuat suatu paket keamanan. Dalam sebuah sistem keamanan bangunan, ada poin-poin kendali yang berbeda untuk pengeluaran badge, kode-kode keamanan, instalasi hand-scanner, kunci-kunci pintu, dan sebagainya. Keamanan dapat dikompromikan jika orang dari poin kendali sedang absen atau tidak bekerja.
Sebuah sistem keamanan jaringan dibuat berdasarkan prinsip yang sama. Seperti sistem keamanan fisik, sebuah sistem keamanan jaringan berisi sebuah himpunan poin kendali yang bekerja bersama membentuk sebuah paket keamanan yang terintegrasi.
Banyak masalah keamanan yang telah diketahui disebabkan bukan karena teknologi keamanan, tetapi karena kekuranglengkapan dalam membangun poin-poin kendali atau sebuah kegagalan dalam memelihara sebuah poin kendali dengan prosedur-prosedur dan kebijakan yang tepat.
Solusi VPN Tradisional VANS
Sebagaimana telah disebutkan di atas, VPN bukanlah hal baru. Value Added Networks (VANs), sebuah tipe VPN, telah tersedia bertahun-tahun. Sebuah VAN berdasar pada akses dial-up, leased-line, tertutup, atau khusus (private). Organisasi seperti IBM (lewat Advatis) dan General Electric Informaion Services sekarang menawarkan kemampuan EDI berdasarkan VAN. VAN menawarkan keunggulan pada transfer data cepat dan high-volume. Selain itu juga menyediakan pertukaran data ini lewat jaringan yang aman.
Pada waktu yang sama, VAN terbatas pada beberapa cara. Mereka merupakan solusi bagi owner yang membatasi pengguna pada beberpa platform software dan hardware tertentu. Selain itu juga membutuhkan koneksi dial-up atau jalur telepon dedicated, yang mungkin mahal. Sebagai tambahan, perusahaan-perusahaan harus mempunyai VAN yang sama untuk melaksanakan transaksi. Sekarang, ribuan perusahaan mempunyai VAN tetapi jumlah itu merupakan bagian kecil dari ratusan ribu perusahaan yang sekarang terhubung internet. Dua perusahaan dalam sebuah VAN juga harus menyetujui sebuah standar format EDI untuk order pembelian, catatan pengapalan, tagihan angkutan, invoice, dan form elektronik yang lain. Formating standar dapat menjadi sebuah masalah untuk satu atau kedua perusahaan jika melakukan redesain dan reorganisasi form-form yang ada.
Secara ringkas, sebuah VAN, selain terbukti merupakan platform yang aman untuk komunikasi, dapat membatasi perusahaan dalam kasus memilih rekanan bisnis dan bagaimana melakukan bisnis.
Router, Firewall, dan Router Terenkripsi
Sebuah VPN dapat berbasis pada router dan firewall. Router adalah komputer yang mengendalikan lalu lintas pada sebuah jaringan. Sebuah firewall adalah sebuah metoda yang memproteksi satu jaringan terhadap jaringan yang lain. Keduanya terletak antara jaringan internal dengan jaringan luar untuk memblok lalu lintas yang tak diinginkan. Jika pengguna mengirimka sebuah pesan, pesan tersebut mengalir melewati firewall meunju internet. Firewall akan memblok lalu lintas dari user ini jika ia tidak mempunyai izin ke internet, atau ia menggunakan protokol yang tak diizinkan.
Sebuah VPN berbasis router dan firewall dapat dibuat dalam jaringan dan lalu lintas antar jaringan. Walaupun demikian, router tak membedakan antara komunitas dan user, sehingga user pada dua jaringan harus menggunakan nama user dan password. Prosedur ini membuat sebuah logon single sangat sulit. Sebagai tambahan, nama user dan password dapat dibaca oleh orang luar, sehingga transmisi membutuhkan enkripsi.
Dengan router yang terenkripsi, komunikasi dapat dilakukan antar jaringan dengan tingkat keamanan yang cukup. Sebuah sistem yang menggunakan router dan firewall tidak termasuk authentication mutual atau unilateral : seorang user tidak perlu membuktikan identitasnya di luar nama user dan password. Router juga secara khusus membagikan symmetric-key yang sama. Ini berarti keamanan dapat dikompromikan oleh seseorang dengan menggunakan key yang dicuri.
Lebih penting lagi, sebuah sistem router sangat rapuh untuk mengakomodasi grup user yang dinamis dan banyak. Tiap perubahan pada sistem sangat sulit untuk membuat dan / atau keamanan terhadap compromise.
Bagaimana TradeVPI Bekerja
VPN dinamis dari TradeWave berisi sebuah platform keamanan jaringan dan sebuah set aplikasi yang menggunakan platform keamanan tersebut. Diagram di bawah menunjukkan bagaimana bagian-bagian tersbut bekerja bersama membuat sebuah solusi VPN dinamis.

Gambar 2. Sebuah VPN Dinamis
Langkah-langkah tersebut di atas melewati bagian-bagian dari sebuah VPN dinamis dengan menggambarkan sebuah komunikasi secure HTTP (web). TradeVPI, walaupun demikian, bukan application-specific dan akan bekerja dengan aplikasi internet, sebagaimana aplikasi-aplikasi corporate-specific yang ditulis untuk menyesuaikan.
Bergabung Dengan VPN
Sebelum benar-benar menggunakan VPN, pengguna atau servis harus join pertama kali dengan registrasi CA. Sebuah corporate-employee yang dipercaya, disebut Agen Registrasi Lokal, menyetujui semua permintaan registrasi. Prosedur-prosedur keamanan yang kuat menjamin bahwa hanya user yang ditunjuk yang diregistrasi dan menerima sertifikat. CA menjamin bahwa serifikat-sertifikat yang dikembalikan diposkan dan tersedia sehingga servis dapat disangkal jika sertifikat-sertifikat ini digunakan.
Menggunakan VPN TadeWave
User dan servis mengirim dan menerima informasi secara kontinyu dalam sebuah VPN. Walaupun demikian, step-step dasar pada tiap interchange sama. Step-step berikut menggambarkan user meminta informasi dari suatu server dengan meng-klik mouse pada sebuah hyperlink.
1. User meminta (request) informasi menggunakan sebuah aplikasi desktop seperti browser internet
Pertukaran informasi mulai ketika user mengirim informasi kepada user lain atau meminta informasi dari sebuah server. VPN dapat memasukkan aplikasi-aplikasi proprietary. Walaupun demikian, juga harus ditawarkan aplikasi-aplikasi yang dapat menggunakan internet, dan khususnya Worl Wide Web.
Dalam hal ini user telah mengakses suatu hyperlink dalam beberapa dokumen web. Hyperlink ini, walaupun demikian, aman dan dapat diakses hanya oleh user-user yang diizinkan.
2. Aplikasi mengamankan dan mengirim pesan.
Ketika client dan server mendeteksi bahwa keamanan diperlukan untuk memancarkan request dan melihat dokumen baru, mereka bekerja dalam sebuah protocol authentication mutual.
Sekali authentication terjadi, tetapi sebelum aplikasi mengirim request, dilakukan pengamanan pesan dengan meng-enkripsi-nya. Tambahan, dapat melampirkan sertifikat elektronik user atau tanda tangan. Enkripsi informasi melindungi kerahasiaan dan integritas. Tanda tangan , jika dikirmkan, akan digunakan untuk auditability. Untuk enable operability dari mekanisme-mekanisme keamanan banyak,fungsi-fungsi keamanan harus berbasis pada satndar-standar yang well-defined, seperti standar Internet Generic Security Services Application Programming Interface (GSSAPI).
3. Pesan dipancarkan lewat Internet.
Untuk request mencapai server, ia harus meninggalkan LAN, keluar ke dalam Internet, dan mencapai server pada site orang lain. Perjalanan ini mungkin melintasi satu atau lebih firewall sebelum request mencapai tujuannya.
Sekali melewati firewall, request dilewatkan sepanjang jalur-jalur Internet untuk mencapai tujuan.
4. Pesan yang diterima harus lewat keamanan (security)
Ketika pesan mencapai tujuan , ada kemungkinan harus melewati firewall lagi. Firewall ini akan secara hati-hati menyaring lalu lintas yang akan masuk, memastikan bahwa pesan atau obyek itu sesuai kebijakan perusahaan sebelum melewatkannya ke dalam jaringan internal.
Pesan ditransfer ke server. Karena client dan server telah mengeksekusi step authentication mutual, server tahu identitas pengguna client ketika menerima request.
5. Untuk request-request, hak-hak akses user di-verify
Sebagaimana di semua jaringan perusahaan, semua user tak dapat mempunyai akses ke semua informasi perusahaan. Dalam VPN dinamis, sistem harus dapat membatasi apa yang dapat dan tidak dapat diakses oleh tiap user. Server harus menentukan apakah user mempunyai hak-hak akses untuk meminta informasi. Hal ini menggunakan suatu mekanisme kendali akses, lebih disukai suatu server terpisah. Server kendali akses membatasi akses informasi pada level dokumen. Sehingga, bahkan jika user menunjukkan sebuah sertifikat yang valid, mungkin ia akan dicegah mengakses berdasarkan kriteria (seperti kebijakan-kebijakan informasi perusahaan)
6. Informasi yang diminta, diamankan dan dikembalikan melalui Internet.
Jika user mempunyai hak-hak akses pada informasi yang diminta, server informasi akan meng-enkrip informasi dan , secara optional, sertifikatnya. Kunci-kunci dikembangkan selama langkah authentication mutual digunakan meng-enkrip dan men-dekrip pesan. User sekarang mendapatkan dokumennya yang sudah diamankan.
Sebuah Alanogi :sebuah Sistem Badge dan ID Pekerja
Solusi VPN TradeWave dapat dipahami sebagai ekuivalen terkomputerisasi dari sistem badge dan ID pekerja (employee). Dengan cara yang sama bahwa Human Resources atau departemen keamanan mungkin melakukan verify identitas pekerja dan melakukan assign orarng tersebut dengan sebuah nomor pekerja yang unik, sebuah VPN akan menguji identitas user dan mengeluarkan sebuah "distinguished name" yang unik yang digunakan untuk segala akses ke dan pergerakan dalam sistem. Dengan cara yang sama bahwa perusahaan terus men-track siapa saja yang mempunyai badge dan ke mana mereka dapat pergi menggunakan badge tersebut, VPN men-track, mengatur (manage), dan mengeluarkan kunci-kunci dan sertifikat-sertifikat. Sebagaimana badge-badge yang hilang dapat dikeluarkan kembali, kunci-kunci yang hilang dapat di-recovery dengan "Certification Authority".
Lebih jauh, dengan cara yang sama akses membangun atau daerah tertentu dikendalikan oleh berbagai level security clearance. VPN menngecek Access Control Lists terhadap user name dan password untuk memberi izin akses ke jaringan dan dokumen tertentu serta file. Sebagaimana pekerja meninggalkan perusahaan secara permanen akan memasukkan badge mereka, bersama kode-kode badge individual ditempatkan pada sebuah daftar user yang ditarik kembali (revoked users). Kendali akses VPN memelihara suatu daftar revoked-user dan menghalangi akses user-user ini di masa depan ke dalam sistem.
Gambar 3. Analogi Sistem Badge dan ID
Analogi di atas tidak eksak. Sebuah PVN memotor dan mengendalikan akses informasi pada suatu basis konstan, tidak saja ketika user "enters the door". Badge-badge tidak digunakan untuk komunikasi terenkripsi, dan badge tidak menentukan atau mengendalikan tipe-tipe berbeda dari akses informasi. Walaupun demikian, analogi berguna dalam menggambarkan fakta yang dapat dihadapi VPN TradeWave dengan komunitas user yang berubah-ubah dan overlapping pada suatu basis dinamis. Analogi dapat juga mengingatkan kita bahwa enkripsi - satu dari elemen pertama yang mungkin ada dalam pikiran dalam diskusi tentang keamanan jaringan - sebenarnya hanya salah satu bagian dari solusi VPN dinamis, walaupun bagian tersebut mungkin penting. Sebuah VPN dinamis sebenarnya terdiri dari sejumlah proses kompleks termasuk kepercayaan (trust), verifikasi, manajemen, dan fungsi-fungsi lainnya - tidak saja koding den dekoding pesan.
TradeVPI Extendibilitas dan arsitektur berbasis agent
Sebuah aspek kritikal dari VPN TradeWave adalah arsitektur berbasis agen (agent-based architecture). Agent TradeWave adalah modul atau entity software stand-alone yang berkomunikasi lewat protokol standar. Karena TradeWave secara arsitektur "decoupled" agennya dari aplikasi-aplikasi lain, sebuah bisnis dapat mengubah atau meluaskan intranetnya - termasuk ekspansi melewati platform - tanpa harus merekayasa ulang sistem intranetnya. Lebih khusus lagi, arsitektur ini memungkinkan suatu bisnis memilih dan menggunakan browser apa saja, server apa saja, dan aplikasi apa saja dengan VPN dinamis.
Gambar 4. Agent-based Architecture
Agent TradeWave dapat :
Dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam aliran (stream) komunikasi komputer yang telah ada dengan minimalisasi gangguan pada sistem
Secara mudah menambahkan kemampuan yang tidak ada dalam sistem yang ada
Dapat di-update dengan cepat
Menggabungkan / memasukkan banyak protokol keamanan, dengan demikian mendukung sebuah sistem yang memerlukan banyak level keamanan
Arsitektur berbasis agen menyediakan sebuah solusi untuk masalah tradisional dalam sistem informasi perusahaan : konflik antara standar-standar enterprise-wide pada satu sisi dan adopsi lokal dari teknologi untuk keperluan khusus pada sisi lain. Sebuah arsitektur agent-based memungkinkan, sebagai contoh, departemen-departemen menggunakan browser-browser yang mereka inginkan tanpa mengganggu standar-standar keamanan perusahaan (enterprise-wide).
Trade Atthachés
Sebuah tambahan keuntungan dari arsitektur berbasis agent adalah kemampuan TradeVPI menggunakan berbagai module software yang disebut Trade Atthachés. Modul-modul ini dapat ditambahkan pada sistem TradeVPI untuk meningkatkan fungsionalitas dan interoperabilitas. Sebagai contoh, Trade Atthachés memungkinkan VPN meluas termasuk protokol-protokol keamanan yang berbeda tanpa mengganggu browser atau server.
Fungsi-fungsi keamanan yang baru telah tersedia dalam sistem ini. TradeVPI juga dapat mengatur beberapa Trade Atthachés keamanan secara simultan, sehingga VPN dapat mendukung platform-platform keamanan dalam waktu yang sama.

VPN Checklist
Kemampuan dan ciri-ciri yang penting dalam pengembangan sebuah solusi VPN dinamis.
Kemampuan :
• Menyediakan keamanan "industrial-strength"
• Mengakomodasi komunitas user yang berubah secara dinamis
• Kemampuan bertukar informasi dalam berbagai form (web page, file, dll)
• Mengakomodasi user-user berbeda dengan browser, aplikasi, sistem operasi berbeda, dll
• Memungkinkan user bergabung dengan grup-grup atau administrator melakukan assign identitas dalam fashion yang dikendalikan tetapi sederhana
• Memelihara integritas setiap waktu, tanpa memandang pergantian administrasi, perubahan teknologi, atau peningkatan kompleksitas pada sistem informasi perusahaan
Ciri-ciri Khusus :
Administrasi
Update dan recovery kunci transparan
Single sign-on
Sebuah on-line, servis berbasis web untuk registrasi dan mengatur user dan servis-servis yang aman
Sebuah opsi untuk membawa manajemen dan administrasi kunci in-house
Mendukung MS mail yang aman dan cc: mail menggunakan sistem yang sama seperti yang digunakan untuk aplikasi-aplikasi web (seperti TradeAgent dengan browser atau server Microsoft atau Netscape)
Akreditasi FIPS-PUB 140-1 dari pemerintah AS untuk software enkripsi
Cross-certification untuk multiple Cas
Access Control
Mekanisme kendali akses terdistribusi
Independen aplikasi, dengan dukungan untuk sumber-sumber yang berubah yang dikendalikan akses (access controlling arbitrary resources) (dengan tambahan pada dokumen-dokumen web dan aplikasi-aplikasi CGI)
Kendali akses berbasis authenticated-user-identities yang kuat, termasuk organizational-wildcarding
Mendukung grup-grup user, termasuk nested-groups
Mendukung identitas user dari banyak CA (untuk cross-certification)
Standar-standar
• mendukung tanda tangan digital DSS (DSA/SHA)
• mendukung enkripsi simetrik CAST 64-bit
• menggunakan ANSI X9.17 random number generation IETF GSSAPI-based application toolkit

Oleh : L. Ardhian Inaroka

Voice over Internet Protocol (VoIP)

Pendahuluan
VoIP yang disebut juga internet telephony merupakan teknologi yang menawarkan solusi teleponi melalui jaringan paket (IP Network). Teknologi menyimpang dari kelaziman tetapi menjanjikan suatu kelebihan, sehingga banyak pihak yang ikut melibatkan diri.
VoIP mereduksi biaya mereduksi biaya percakapan sampai 60%. Sebagai contoh, tarif percakapan lewat telepon kabel di Amerika Serikat Rp 6.000/menit atau US$ 66 sen, sementara tarif VoIP hanya Rp 1.300/menit atau sekitar US$ 14 sen. Selain Reduksi biaya, VoIP juga menyederhanakan sistem, memudahkan OAM dan mendukung aplikasi multimedia. Berikut ini gambar sekilas mengenai VoIP
Konfigurasi Jaringan
Untuk melewatkan voice melalui jaringan internet (IP), memerlukan gateway. Gateway mengubah format sinyal suara (analog, T1/E1, BRI maupun PRI) ke paket IP, begitu juga sebaliknya. Beberapa vendor menyediakan gateway berkapasitas kecil (SOHO Gateway) yang berbentuk card yang harus diinstal ke sebuah PC, atau berbentuk smart terminal (tidak memerlukan PC). Bahkan terminal telepon yang dapat langsung dihubungkan dengan jaringan internet (IP Phone) juga tersedia. Gambar di atas menunjukkan konfigurasi VoIP.
• Layanan
Dari Gambar 1 tampak VoIP menyediakan layanan voice Phone-to-Phone, Computer-to-Phone atau Computer-to-Computer. Selain layanan voice, VoIP juga dapat digunakan untuk fax (Fax over Internet Protocol). Layanan internet existing juga diperkaya dengan layanan web based voice. VoIP juga mendukung layanan Interactif voice response, Call center integration, dan Video conference
• Jaringan Internet (IP Network)
Jaringan Internet (IP Network) yang digunakan adalah internet, Corporate atau Enterprise IP network (Intranet) dan IP Virtual Private Network (Extranet). Jaringan internet mewakili public internet, memiliki resiko kegagalan yang besar, sedangkan intranet dan PVN sering disebut Managed IP network. Managed IP Network menjamin kualitas VoIP, beberapa provider menyediakan koneksi ke jaringan Managed IP Network-nya.
Masalah utama dalam VoIP adalah Quality of Service seperti Interoperability, Reliability, Availability, Scalability, Accessibility, dan Viability yang belum matang. Beberapa usaha dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, seperti membentu protokol komunikasi yang sesuai, menggunakan signalling ss7, MPLS, network management, serta network improvement.
• Standar
ITU mengeluarkan standar resmi H.323. Komponen yang disyaratkan oleh H.323 lebih lengkap dan mendukung layanan multimedia. selain H.323, terdapat protokol lain seperti MGCP (Media Gateway Control Protol), SIP (Session Inisialization Protocol), SGCP (Simple Gateway Control Protocol), MMUSIC Multiparty (MUltimedia SessIon Control) dll. Akibat belum matangnya protokol-protokol di atas, terdapat banyak produk yang memiliki standar yang berbeda.
• Teknologi Lain
Selain Voice over IP, dikenal juga teknologi lain seperti Fax over IP (FoIP), Voice over ATM (VoATM), dan Voice over Frame Relay (VoFR) dan Voice Over Wireless (VOW).
• Vendor dan Provider
Secara umum vendor terdiri atas penyedia sirkit VoIP tunggal, penyedia gateway dan perangkat pendukung, terminal dan penyedia software. Sedangkan provider menyediakan layanan yang berkenaan dengan jaringan VoIP.
Service provider terdiri dari Internet Telephony Service Provider (ITSP), Internet Fax Service Provider (IFSP), Interconectivity Provider, Testing Facilities Provider, Directory Service Provider dan Integrator. ITSP dan IFSP menyediakan layanan voice dan fax kepada end user, sedangkan Interconectivity Provider menyediakan Manage IP Network.
• Contoh Jaringan VoIP
Contoh sederhana implementasi jaringan VoIP menggunakan produk DSG Technologies Inc. Produknya terdiri dari Gateway (IP2000), SOHO Gateway (IPStar) dan IP Phone (Interphone).
Layanan yang diberikan adalah phone to phone dengan konfigurasi seperti Gambar 2.
InterPhone dapat langsung dihubungkan ke jalur internet ataupun melalui IP PBX atau router. Sedangkan IPStar sebagai media yang menghubungkan telepon biasa dengan jalur internet. Gateway IP2000 dapat menghubungkan 32 jalur telepon analog atau sampai 96 jalur digital E1. Untuk penggunaan sebagai ITSP, IP2000 dilengkapi dengan billing system.
Tiap perangkat DSG memiliki ID tersendiri, sehingga perangkat satu dengan yang lain dapat saling berhubungan. Kelemahan produk DSG ini adalah tidak kompatibel dengan standar H.323, sehingga hanya dapat berhubungan dengan produk sejenis. Produk DSG telah dipakai di 20 negara dengan jumlah gateway lebih dari 50.
Jaringan internet yang dipakai berupa publik internet atau intranet, sedangkan koneksi melalui Interconnectivity Provider belum tersedia.
Segmen Bisnis
• Trend
Meski VoIP masih terkendala oleh kualitas suara, overhead, standarisasi, skalabilitas dan penggunaan bandwith, pertumbuhannya mencapai 132%/tahun. Beberapa prediksi yang menunjukkan besarnya pasar VoIP antara lain :
• Pertumbuhan trafik VoIP mencapai 3.6 triliun menit selama tahun 1999 sampai hampir 82 triliun menit di tahun 2003. Presentase trafik VoIP mencapai 0.5 % dari total trafik pada tahun 1998 dan akan mencapai 6.1 % di tahun 2003 (Piper Jaffray Inc. Minneapolis, Charting Ahead, Tele.Com, May 3 1999 www.teledotcom.com ).
• IP Network based Service menghasilkan revenue dari $74 juta pada tahun 2000 sampai $40 triliun pada tahun 2006 (Ovum, London, Hitching a Ride, Global Telephony march 2000).
• Market size VoIP mencapai $19.8 juta pada tahun 1996 dan tahun 2001 mencapai $1.89 triliun, melibatkan 70% dari Fortune 1000 companies (Frost & Sullivan)
• Trafik world-wide FoIP yang masih mendekati nol pada 1996 namun pada tahun 2001 mencapai 1.75 triliun menit (US Domestic), inter-country FoIP mencapai 1.1 triliun menit (Probe research).
• Market Player
Segmen bisnis yang terlibat bukan hanya mereka yang terlibat langsung dengan internet tetapi juga meliputi Carrier PSTN , private network atau intranet, WAN atau extranet, dan enterprise network. AT&T misalnya, merupakan InterExchange Company (IEC) yang menggunakan VoIP untuk jaringannya. Beberapa perusahaan yang menjadi Internet Telephony Service Provider (ITSP) dapat dilihat pada lampiran.
AT&T juga bergabung dengan British Telecom dalam Concert sebagai managed VoIP services provider (Interconnectivity Provider). Beberapa Coopetitor lain juga melakukan hal yang sama.
• Pendekatan pasar
Untuk new entants atau pendatang baru, ada tiga pendekatan masuk ke bisnis VoIP, yakni membangun jaringan sendiri, bergabung dengan jaringan yang telah exist, atau menjadi reseller. Ketiga pendekatan tersebut memiliki sifat investasi modal, kompleksitas dan keuntungan yang berbeda.
Beberapa produk yang dapat ditawarkan dari VoIP dengan cara calling account, ,calling card, atau bundled service. Calling account dilakukan dengan mendaftarkan nomor telepon rumah atau kantor pelanggan, dimana pembayaran dilakukan secara prepaid maupun postpaid. Calling card memasarkan produk VoIP lebih fleksibel karena dapat di akses dari mana saja hanya dengan menggunakan PIN tertentu. Cara terakhir menggunakan bundled service, dimana layanan langsung ditawarkan ke pelanggan dengan sekali bayar dan dapat dipergunakan kapan saja. Pelanggan utama bundled service adalah dunia usaha.
• Pricing
Masalah pricing telah dibahas dalam beberapa literatur. Dua metode yang sering digunakan adalah menyamakan pricing dengan ISP atau membuat pricing tersendiri untuk internet telephony.
Pricing dengan pendekatan ISP diasumsikan bahwa penggunaan VoIP hanya sebatas web voice atau PC to PC telephony. Sedangkan pricing dengan internet telephony jika penggunaannya untuk general communication.
Regulasi
VoIP berkembang karena adanya persaingan yang bebas dan dukungan pemerintah, setidaknya inilah yang terjadi di Amerika. Monopoli perusahaan besar dihindari (misalnya monopoli AT&T diakhiri pada tahun 1984) dan pengawasan ketat pada persaingan yang sehat (misalnya saat dua internet backbone service provider terbesar, MCI dan WorldCom merger pada tahun 1998, pemerintah tetap berusaha agar tidak ada perusahaan yang mendominasi dengan mewajibkan internet backbone mereka dipakai oleh perusahaan kompetitor).
Persaingan menyebabkan setiap perusahaan berusaha menghasilkan inovasi/produk baru. Karena adanya resiko investasi, pemerintah AS turut membantu dengan mengurangi pajak guna membantu inovasi dan memacu potensial market dengan mensupport perusahaan pengembang teknologi (The National Institute for Standards and Technology, National Institues of Health, National Oceanic and Atmospheric Administration, dan the National Science Foundation).
FCC sebagai salah satu lembaga yang berkompeten mengusulkan traditional charge pada layanan yang secara langsung bersaing dengan traditional company. FCC membedakan layanan voice melalui komputer (enhanced service yang dianggap tidak masuk dalam access charges dan regulasi lain) atau voice melalui handset telpon standar yang mendial melalui gateway IP (dianggap sebagai telepone tradisional dengan long-distance access charges).
Perkembangan VoIP dipengaruhi faktor ekonomi, regulasi dan teknologi. Regulasi pemerintah sering sekali menjadi interferensi. Pemerintah mencoba me-micromanage kompetisi yang semakin besar dan terlalu kompleks dengan powerfull financial interest. Sementara industri telkom semakin less regulated dan persaingan semakin bebas. Birokrasi, kecemasan dan social justice dianggap sebagai faktor yang memperlambat proses.
Di Indonesia, Pemerintah (dalam hal ini Dirjen Postel) menganggap penyelenggara VOIP mengganggu operator resmi. Pelarangan dilakukan dengan cara penggerebekan meskipun dasar hukumnya tidak kuat. Alasan pelarangan hanya menyangkut soal izin serta tidak adanya standardisasi penggunaan peralatan yang harus dikeluarkan Dirjen Postel. Di sisi lain, sanksi yang dikenakan juga masih terlalu ringan dibanding keuntungan yang diperoleh.
Menurut Ir. Suryatin Setiawan Direktur divisi Penelitian dan Pengembangan PT Telkom, VoIP baru bermasalah jika perusahaan penyedianya sudah bertindak sebagai operator. Suhono Supangat, Multimedia Signal Processing and Communication Research Group ITB menjelaskan bahwa pelarangan VoIP tanpa cyberlaw akan membatasi pengembangan aplikasi berbasis IP pada public network.serta menghambat pembuatan jaringan baru yang mendukung beragam komunikasi multimedia yang merupakan basis teknologi massa depan.
Indosat juga mempertimbangkan VoIP untuk SLInya, namun terikat ketentuan dalam KM 37/1999 yakni Indosat harus membayar biaya interkoneksi kepada PT Telkom Rp 1.350/menit atau sama dengan US$ 15,5 sen. Peralihan ke teknologi VoIP tidak akan efektif kecuali ketentuan tersebut diubah.
Badan dan Situs Terkait
Badan yang terlibat dalam standar VoIP antara lain :
• CableLabs
• PacketCable
• ECMA
• European Telecommunications Standards Institute (ETSI)
• Project TIPHON
• Global Organization for Multi-Vendor Integration Protocol (GO-MVIP )
• Internet Engineering Task Force (IETF)
• AVT/RTP Working Group
• IP Telephony (iptel)
• RSVP Working Group
• Internet Mail Consortium(IMC)
• International Multimedia Teleconferencing Consortium (IMTC)
• VoIP Forum
• International TeleConferencing Association (ITCA)
• International Organization for Standardization (ISO)
• Internet Telephony Consortium
• Internet Telephony Project
• Multiservice Switching Forum (MSF)
• OpenVoB
• Quality of Service Forum
• T1A1.5 Working Group
• TIA Online
• VON Coalition
Bebarapa badan dunia yang terkait dengan regulasi :
• British Approvals Board for Telecommunications (BABT)
• Federal Communications Commission (FCC) (Telecommunications Act of 1996, ACTAs Petition for the Regulation of Internet Telephony, The FCCs Non-regulatory Response to ACTA Petition), FCC Opens US to Global Telecommunication Competition)
• Underwriters Laboratory
Beberapa Consorsium yang berhubungan dengan interoperability antara lain :
• i-Now! Profile Group
• Internet Fax and Business Communications Association
• IPDR Working Group
• Multiservice Switching Forum
• OpenH323 Project
• OpenGatekeeper
• OpenVoB
• Packet Multimedia Carrier Coalition
• PacketCable Initiative
• Quality of Service Forum
• International Softswitch Consortium
Situs yang menyediakan link white paper :
• www.iec.org
• www.techguide.com
• http://www.iptelephony.org/GIP/white/index.html#white
• http://www.voip-calculator.com/directory/search.htx?page=1&category=13
• http://whitepapers.itworldcanada.com
• http://www.theeditors.com
• http://westhillsonline.bitpipe.com
• http://comdex.bitpipe.com
• http://bbytechlibrary.bitpipe.com
• http://resourcecenter.iceexpo.com
• http://www.okint.com
• http://members.tripod.lycos.nl/engelander/VOICEoverIP.html
• http://www.eg3.com/WebID/indc/voiceip/blank/paper/a-z.htm
• http://techlibrary.telekomnet.com
• http://www.bitpipe.com
• http://itreports.computerworld.com
• http://itradar.bitpipe.com
• http://techlibrary.networkcomputing.com
• http://www.dataconnection.com
• http://www.bbwlibrary.com
• http://www.wpine.com
• http://www.intel.com/network/white_papers/diff_serv/
• http://www.interforum.org
• Internet Telephony Magazine
• TechWeb
• Internet World
Referensi
1. Voice/Fax Over IP, Internet, Intranet, and Extranet, Technology Overview, MICOM Communication Corporation
2. Internet Telephony, Web Proforum Tutorials, The International Engineering Concortium
3. Voice Over IP (VoIP), The Technology Guide Series
4. Edward B. Morgan, Fax Over Packets, Telogy Networks Inc.
5. VoIP as a Business Offortunity, An Introduction for Service Provider
6. Dll.
Suherman,
mahasiswa Teknik Elektro USU Semester IX

BLUETOOTH : Teknologi Komunikasi Wireless untuk Layanan Multimedia dengan Jangkauan Terbatas

Pendahuluan
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter). Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.
Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya untuk menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Untuk memberi gambaran yang lebih jelas mengenai teknologi bluetooth yang relatif baru ini kepada pembaca, berikut diuraikan tentang sejarah munculnya bluetooth dan perkembangannya, teknologi yang digunakan pada sistem bluetooth dan aspek layanan yang mampu disediakan, serta sedikit uraian tentang perbandingan metode modulasi spread spectrum FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) yang digunakan oleh bluetooth dibandingkan dengan metode spread spectrum DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum).
Latar Belakang Bluetooth
Pada bulan Mei 1998, 5 perusahaan promotor yaitu Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) dan memulai untuk membuat spesifikasi yang mereka namai ‘bluetooth’. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi 1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola. Saat ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang antara lain di bidang semiconductor manufacture, PC manufacture, mobile network carrier, perusahaan-perusahaan automobile dan air lines bergambung dalam sebuah konsorsium sebagai adopter teknologi bluetooth. Perusahaan-perusahaan terkemuka tersebut antara lain seperti Compaq, Xircom, Phillips, Texas instruments, Sony, BMW, Puma, NEC, Casio, Boeing, dsb.
Walaupun standar Bluetooth SIG saat ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi sebuah standar IEEE (802.15).
Aplikasi dan Layanan
Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.
Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet). Sistem bluetooth menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint.
Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera, printer, router dan sebagainya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.
Gambar 1 dan 2 adalah contoh modul dan beberapa aplikasi bluetooth.
Diskripi Umum Sistem Bluetooth
Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link controller dan sebuah link manager. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke base band processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi. Secara umum blok fungsional pada sistem bluetooth dapat dilihat pada Gambar 3.
Karakteristik Radio
Berikut beberapa karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen Bluetooth SIG yang dirangkum dalam Tabel 1.


Parameter Spesifikasi
Transmitter :
Frekuensi ISM band, 2400 - 2483.5 MHz (mayoritas), untuk beberapa negara mempunyai batasan frekuensi sendiri (lihat tabel 2), spasi kanal 1 MHz.
Maximum Output Power Power class 1 : 100 mW (20 dBm)Power class 2 : 2.5 mW (4 dBm)Power class 3 : 1 mW (0 dBm)
Modulasi GFSK (Gaussian Frequency Shift Keying), Bandwidth Time : 0,5; Modulation Index : 0.28 sampai dengan 0.35.
Out of band Spurious Emission 30 MHz - 1 GHz : -36 dBm (operation mode), -57 dBm (idle mode)1 GHz – 12.75 GHz: -30 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)1.8 GHz – 1.9 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)5.15 GHz –5.3 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)
Receiver :
Actual Sensitivity Level -70 dBm pada BER 0,1%.
Spurious Emission 30 MHz - 1 GHz : -57 dBm1 GHz – 12.75 GHz : -47 dBm
Max. usable level -20 dBm, BER : 0,1%
Pita Frekuensi dan Kanal RF
Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz ISM, walaupun secara global alokasi frekuensi bluetooth telah tersedia, namun untuk berbagai negara pengalokasian frekuensi secara tepat dan lebar pita frekuensi yang digunakan berbeda. Batas frekuensi serta kanal RF yang digunakan oleh beberapa negara dapat dilihat pada Tabel 2.


Negara Range Frekuensi Kanal RF
Eropa *) dan USA 2400 – 2483,5 MHz f = 2402 + k MHz k = 0,…,78
Jepang 2471 – 2497 MHz f = 2473 + k MHz k = 0,…,22
Spanyol 2445 – 2475 MHz f = 2449 + k MHz k = 0,…,22
Perancis 2446,5 – 2483,5 MHz f = 2454 + k MHz k = 0,…,22
*) Kecuali Spanyol dan Perancis
Time Slot
Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing mempunyai panjang 625 ms. Time slot-time slot tersebut dinomori sesuai dengan clock bluetooth dari master piconet. Batas penomoran slot dari 0 sampai dengan 227-1 dengan panjang siklus 227. Di dalam time slot, master dan slave dapat mentransmisikan paket-paket dengan menggunakan skema TDD (Time-Division Duplex), lihat gambar 4. Master hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot genap saja sedangkan slave hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot ganjil saja.
Protokol Bluetooth
Protokol-protokol bluetooth dimaksudkan untuk mempercepat pengembangan aplikasi-aplikasi dengan menggunakan teknologi bluetooth. Layer-layer bawah pada stack protokol bluetooth dirancang untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk pengembangan protokol yang lebih lanjut. Protokol-protokol yang lain seperti RFCOMM diambil dari protokol-protokol yang sudah ada dan protokol ini hanya dimodifikasi sedikit untuk disesuaikan dengan kepentingan bluetooth. Pada protokol-protokol layer atas digunakan tanpa melakukan modifikasi. Dengan demikian, aplikasi-aplikasi yang sudah ada dapat digunakan dengan teknologi bluetooth sehingga interoperability akan lebih terjamin.
Stack protokol bluetooth dapat dibagi ke dalam empat layer sesuai dengan tujuannya. Berikut protokol-protokol dalam layer-layer di dalam stack protokol bluetooth yang tertera pada Tabel 3 dan Gambar 5.
Tabel 3. Protokol-protokol dan layer-layer di stack protokol bluetooth (sumber : Bluetooth SIG)
Protocol Layer Protocols in the stack
Bluetooth Core Protocols Baseband, LMP, L2CAP, SDP
Cable Replacement Protocol RFCOMM
Telephony Control Protocols TCS Binary, AT-commands
Adopted Protocols PPP, UDP/TCP/IP, OBEX, WAP, vCard, vCal, IrMC, WAE
Keterangan yang lebih jelas mengenai protokol bluetooth tidak akan diuraikan pada tulisan ini.
Pengukuran Bluetooth
Pada dasarnya ada tiga aspek penting didalam melakukan pengukuran bluetooth yaitu pengukuran RF (Radio Frequency), protokol dan profile. Pengukuran radio dilakukan untuk menyediakan compatibility perangkat radio yang digunakan di dalam sistem dan untuk menentukan kualitas sistem. Pengukuran radio dapat menggunakan perangkat alat ukur RF standar seperti spectrum analyzer, transmitter analyzer, power meter, digital signal generator dan bit-error-rate tester (BERT). Hasil pengukuran harus sesuai dengan spesifikasi yang telah di ditetapkan diantaranya harus memenuhi parameter-parameter yang tercantum pada Tabel 1.
Dari informasi Test & Measurement World, untuk pengukuran protokol, dapat menggunakan protocol sniffer yang dapat memonitor dan menampilkan pergerakan data antar perangkat bluetooth. Selain itu dapat menggunakan perangkat Ericsson Bluetooth Development Kit (EBDK). Ericsson akan segera merelease sebuah versi EBDK yang dikenal sebagai Blue Unit.
Pengukuran profile dilakukan untuk meyakinkan interoperability antar perangkat dari berbagai macam vendor. Struktur profile bluetooth sesuai dengan dokumen SIG dapat dilihat pada Gambar 6.
Contoh :
• LAN access profile menentukan bagaimana perangkat bluetooth mampu mengakses layanan-layanan pada sebuah LAN menggunakan Point to Point Protocol (PPP). Selain itu profile ini menunjukkan bagaimana mekanisme PPP yang sama digunakan untuk membentuk sebuah jaringan yang terdiri dari dua buah perangkat bluetooth.
• Fax profile menentukan persyaratan-persyaratan perangkat bluetooth yang harus dipenuhi untuk dapat mendukung layanan fax. Hal ini memungkinkan sebuah bluetooth cellular phone (modem) dapat digunakan oleh sebuah komputer sebagai sebuah wireless fax modem untuk mengirim atau menerima sebuah pesan fax. Selain ketiga aspek di atas yaitu radio, protokol, profile maka sebenarnya ada aspek lain yang tidak kalah pentingnya untuk perlu dilakukan pengukuran yaitu pengukuran Electromagnetic Compatibility (EMC) dimana dapat mengacu pada standar Eropa yaitu ETS 300 8 26 atau standar Amerika FCC Part 15.
Fungsi Security
Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat digunakan secara aman baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan bluetooth antara lain sebagai berikut:
• Enkripsi data.
• Autentikasi user
• Fast frekuensi-hopping (1600 hops/sec)
• Output power control
Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/ radio yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi seperti password dan PIN.
Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS
Sebenarnya mengapa bluetooth lebih memilih metode FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) dibandingkan dengan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). Alasan yang membuat mengapa bluetooth tidak menggunakan DSSS antara lain sebagai berikut :
1. FHSS membutuhkan konsumsi daya dan kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan DSSS hal ini disebabkan karena DSSS menggunakan kecepatan chip (chip rate) dibandingkan dengan kecepatan simbol (symbol rate) yang digunakan oleh FHSS, sehingga cost yang dibutuhkan untuk menggunakan DSSS akan lebih tinggi.
2. FHSS menggunakan FSK dimana ketahanan terhadap gangguan noise relatif lebih bagus dibandingkan dengan DSSS yang biasanya menggunakan QPSK ( untuk IEEE 802.11 2 Mbps) atau CCK ( IEEE 802.11b 11 Mbps).
Walaupun FHSS mempunyai jarak jangkauan dan transfer data yang lebih rendah dibandingkan dengan DSSS tetapi untuk layanan dibawah 2 Mbps FHSS dapat memberikan solusi cost-efektif yang lebih baik.
Penutup
Dari beberapa penjelasan di atas, terlihat bahwa bluetooth mampu menawarkan solusi yang cukup efektif dan efisien di dalam memberikan layanan kepada user untuk melakukan transfer data dengan kecepatan kurang dari 1 Mbit/s dan jangkauan yang relatif pendek. Teknologi bluetooth masih memungkinkan untuk terus berkembang menuju kematangan baik dari sisi standarisasi maupun aplikasi yang dapat diterapkan. Dengan pertimbangan bahwasannya bluetooth mampu menyediakan berbagai macam aplikasi dan layanan dan dengan biaya yang relatif murah, mudah dalam pengoperasian, interoperability yang menjanjikan serta didukung oleh berbagai vendor besar di bidang telekomunikasi maupun komputer, dan lebih dari 1800 perusahaan telah bergabung sebagai adopter teknologi ini, maka tidak mustahil teknologi bluetooth suatu saat akan menjadi salah satu primadona untuk digunakan baik untuk keperluan rumah tangga atau perkantoran/bisnis.
Dengan sedikit tulisan ini diharapkan dapat memberikan gambaran baru tentang tekonologi bluetooth kepada pembaca dan dapat memberi atau menambah wawasan yang baru terhadap perkembangan komunikasi wireless.
Daftar Pustaka
1. Bluetooth Special Interest Group, Baseband Specification.
2. Bluetooth Special Interest Group, Radio Specification.
3. Bluetooth Special Interest Group, Bluetooth Protocol Arsitechture.
4. Bluetooth Special Interest Group, Bluetooth Security Arsitechture.
5. Angus Robinson, Anritsu, Stevenage, UK, On Your Marks for Testing Bluetooth, Test & Measurement Worls, September 2000
6. ETS 300 328, Radio Equipment and Systems (RES); Wideband transmission systems; Technical characteristics and test conditions for data transmission equipment operating in the 2,4 GHz band and using spread spectrum modulation techniques.
7. ETS 300 826, Electromagnetic compatibility and radio spectrum matters (ERM); ElectroMagnetic Compatibility (EMC) standard for 2,4 GHz wideband transmission systems and High Performance Radio Local Area Network (HIPERLAN) equipment. 8. Bluetooth Presentation, Bluetooth Business Div, Digital Media Network Company, Toshiba Corporation, 2000.
8. Jim Geier, Spread Spectrum : Frequency Hopping vs. Direct Sequence, May 1999.
9. Http://www.motorola.com/bluetooth
10. Http://www.cetecom.com/bluetooth
11. Http://www.palowireless.com
12. Bluetooth Special Interest Group, Serial Port Profile.
Tri Susanto, Engineer di laboratorium Quality Reliability Security- RisTI, TELKOM